31.7 C
Jakarta
Thursday, November 21, 2024

    Prabowo-Biden sepakat, RI-AS selenggarakan dialog strategis komprehensif secara rutin

    Terkait

    PRIORITAS, 13/11/24 (Washington): Dalam pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, keduanya menyepakati untuk menyelenggarakan dialog strategis komprehensif/Comprehensive Strategic Partnership atau CSP kedua negara secara rutin di masa-masa mendatang.

    Dilaporkan, kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan kedua pemimpin di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (12/11/24) waktu setempat, atau Rabu (13/11/24), sebagaimana keterangan bersama kedua Kepala Negara yang dirilis Gedung Putih dalam laman whitehouse.gov.

    “Para pemimpin memuji kemajuan dalam kemitraan kedua negara, yang mencerminkan hubungan yang semakin erat dan keinginan bersama untuk memupuk pemahaman yang lebih baik antara Amerika Serikat dan Indonesia. Untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan momentum ini, kedua pemimpin menggarisbawahi komitmen mereka untuk secara rutin menyelenggarakan Dialog Strategis Komprehensif,” tulis pernyataan Gedung Putih yang dikutip Antara di Jakarta, Rabu (13/11/24).

    Dikatakan, dialog rutin itu akan dilakukan antara Menteri Luar Negeri Indonesia dan Menteri Luar Negeri AS di masa-masa mendatang.

    AS dukung RI percepat permohonan aksesi OECD

    Dalam pertemuan itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga menyatakan dukungannya terhadap upaya Indonesia untuk mempercepat permohonan aksesi keanggotaan untuk Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD).

    Dilaporkan, dukungan itu tercantum dalam dokumen Pernyataan Bersama Presiden Joe Biden dan Presiden Prabowo Subianto yang juga diterbitkan Gedung Putih AS, melalui laman whitehouse.gov.

    “OECD menyediakan jalur menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan berkualitas tinggi melalui kebijakan yang lebih kuat dan lebih bertanggung jawab,” demikian petikan pernyataan Gedung Putih dilansir di Jakarta, Rabu (13/11/24).

    Diketahui, saat proses aksesi tersebut berlangsung, AS berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk memastikan keberhasilan dalam menyelaraskan standar dan praktik terbaik OECD, termasuk mendukung Indonesia melaksanakan reformasi ekonomi, tata kelola, perdagangan, dan ketenagakerjaan yang diperlukan.

    Memperkenalkan kerjasama baru berbagai bidang

    Di samping itu, kedua pemimpin negara besar ini berkomitmen untuk memperdalam hubungan lebih jauh dengan memperkenalkan kerja sama baru di berbagai bidang seperti iklim, energi, hak asasi manusia dan tenaga kerja, kebijakan luar negeri, serta kebijakan keamanan nasional.

    Selanjutnya, kedua pemimpin juga menyambut baik kebangkitan “Kaukus Sahabat Kongres Indonesia” yang bipartisan oleh Perwakilan AS Strickland dan Miller, serta menantikan kerja sama legislatif berkelanjutan untuk meningkatkan dialog serta saling pengertian mengenai hubungan AS-Indonesia.

    Isu-isu keamanan 

    Disebutkan, ke depan, kedua negara juga akan memanfaatkan CSP untuk meningkatkan dialog mengenai isu-isu keamanan domestik, regional, dan global, seiring kedua negara saling belajar dari pengalaman satu sama lain, serta memastikan, sejarah dan nilai-nilai demokrasi bersama tetap menjadi inti dari upaya-upaya peningkatan hubungan yang akan dilakukan.

    Di samping itu, kedua negara berkomitmen untuk melanjutkan dialog konsuler dan manajemen tahunan untuk memastikan masing-masing negara dapat membentuk kebijakan yang lebih baik dan mengelola fasilitas konsuler dan diplomatik secara memadai untuk mendukung peningkatan hubungan, sesuai dengan konvensi internasional, perjanjian bilateral, dan hukum masing-masing kedua negara.

    Komitemen terhadap sisitem perdagangan internasional

    Dilaporkan juga, kedua pemimpin menyatakan komitmen mereka terhadap sistem perdagangan internasional berbasis aturan dan mengakui pentingnya lembaga dan norma multilateral dalam mempromosikan perdagangan bebas dan adil.

    “Kedua pemimpin berjanji untuk memajukan dialog dan konsultasi dalam menyelesaikan sengketa World Trade Organization (WTO),” katanya.

    Keduanya mengakui peran penting rantai pasokan mineral yang beragam untuk memperkuat sektor manufaktur dan pertumbuhan ekonomi di kedua negara, serta mendukung transisi energi bersih global.

    Selanjutnya, mereka menegaskan komitmen untuk mengembangkan rantai pasok mineral penting di kedua negara melalui kemitraan yang saling menguntungkan, mempromosikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, termasuk standar lingkungan dan ketenagakerjaan.

    Demi mencapai hal ini, kedua Kepala Negara berkomitmen untuk mempercepat diskusi yang sedang berlangsung tentang mineral penting. P-jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -

    Terkini