Tonton Youtube BP

Polisi Inggris tembak mati teroris Suriah penyerang di Sinagoge Manchester

Jeffry Wuisan
3 Oct 2025 15:28
4 minutes reading

PRIORITAS, 3/10/25 (Manchester): Pihak kepolisian Inggris menembak mati seorang teroris keturunan Suriah, yang melakukan serangan penikaman terhadap dua jemaat di Sinagoge, tempat ibadah Yahudi di Manchester.

Peristiwa itu bertepatan dengan Yom Kippur, hari paling suci dalam kalender agama Yahudi, dan polisi Inggris menganggap insiden tersebut sebagai serangan teror.

Polisi mengatakan akibat penikaman tersebut,  dua orang tewas dan tiga lainnya terluka parah.

Pihak berwenang masih mengidentifikasi para korban, tetapi mengatakan kedua orang yang meninggal adalah anggota komunitas Yahudi.

Polisi yakin penyerangnya adalah Jihad Al-Shamie, warga negara Inggris berusia 35 tahun keturunan Suriah.

Tersangka penikam di Sinagoge Manchester Inggris, diidentifikasi sebagai Jihad Al-Shamie, membawa beberapa benda seperti bom di bawah perutnya.(x.@mrandingo)

Ia masuk ke Inggris saat masih kecil dan menjadi warga negara Inggris pada tahun 2006. Demikian seperti dikutip Beritaprioritas.com dari ABC News, hari Jumat (3/10/25).

Pihak berwenang mengatakan serangan itu diperlakukan sebagai terorisme, tetapi masih berupaya memahami motivasi di balik serangan tersebut.

Polisi juga mengatakan tidak ada catatan Al-Shamie sebelumnya dirujuk ke skema kontra-radikalisasi Inggris, Prevent.

Tiga temannya ditangkap

Tiga orang yang diduga teman tersangka teror masing-masing dua pria berusia 30-an dan seorang wanita berusia 60-an, telah ditangkap sehubungan dengan serangan tersebut,  karena dicurigai mempersiapkan aksi terorisme itu.

Menurut polisi, peristiwa itu bermula ketika ada seorang pria yang diindentifikasi Jihad Al-Shamie, menabrakkan mobilnya,  ke pejalan kaki di luar Sinagoga, sekitar pukul 9:30 pagi pada hari Kamis, waktu setempat.

Itu adalah tempat jemaat Ibrani Heaton Park, di Crumpsall. Lokasinya berada di pinggiran kota Manchester.

“Pria itu keluar dari mobil dan mulai menusuk siapa pun yang berada di dekatnya dan mencoba masuk ke sinagoge”, kata saksi Chava Lewin kepada media Inggris.

Seorang jemaat memanggil polisi untuk menolong seorang korban yang ditikam di Sinagoge Manchester, Inggris.(x.@washington_ey)

Namun, staf keamanan dan jemaat di dalam menutup pintu rapat-rapat, jelas Kepala Polisi Manchester, Sir Stephen Watson.

Polisi segera dipanggil dan menembak pria itu,  tujuh menit kemudian. Ia jatuh tersungkur di tanah.

Ditembak hingga tewas

Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan pria itu tergeletak di tanah di luar sinagoge, dengan dua petugas bersenjata mengarahkan senjata ke arahnya.

Seorang petugas berteriak kepada orang-orang yang lewat, “Dia punya bom, pergi!”. Penyerang mengenakan sesuatu yang tampak seperti alat peledak.

Rekaman itu menunjukkan penyerang bergerak di tanah dan berusaha bangun. Dua polisi kemudian terpaksa kembali menembaknya.

Lelaki itu terdengar mengerang dan terguling di tanah. Ia akhirnya tewas di tempat.

Tersangka penikam masih berusaha berdiri dan polisi kembali menembaknya hingga benar-benar tewas.(x.@washington_ey)

Polisi memerlukan waktu untuk memastikan penyerang telah tewas karena masalah keamanan. Apalagi tersangka penyerang membawa benda dan peralatan seperti bom yang dikenakan di bagian tubuhnya.

Unit penjinak bom kemudian dipanggil ke tempat kejadian, tetapi polisi mengonfirmasi alat yang dikenakan tersangka tidak dapat digunakan.

Antisemit di Inggris

Setelah serangan tersebut, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, mengatakan negaranya akan menuntut tindakan terhadap antisemitisme di Inggris.

“Hasutan antisemit dan anti-Israel yang terang-terangan dan merajalela, serta seruan dukungan terhadap teror, baru-baru ini menjadi fenomena yang meluas di jalanan London, di kota-kota di seluruh Inggris, dan di kampus-kampusnya,” ujar Sa’ar dalam sebuah unggahan di media sosial.

Menurut dia, pihak berwenang di Inggris telah gagal mengambil tindakan yang diperlukan, untuk mengekang gelombang anti-Semitisme yang beracun dan justru membiarkannya terus berlanjut.

Hubungan antara Israel dan Inggris telah menegang akhir-akhir ini, terutama setelah keputusan Inggris mengakui Negara Palestina di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa bulan lalu.

Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer kembali ke London lebih awal dari pertemuan puncak di Denmark untuk memimpin pertemuan darurat, hari ini.

Ia kemudian membuat pernyataan di mana ia mengakui kebencian antisemit telah meningkat di seluruh Inggris.

Starmer mengatakan tidak ada keraguan sama sekali, mereka telah mencegah tragedi yang lebih besar.

Pihak berwenang Inggris secara resmi menyatakan serangan itu sebagai aksi teroris.(P-Jeffry W)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x