28.5 C
Jakarta
Thursday, June 5, 2025

    Pilpres Korea pakai animasi “Squid Game” dan K-pop

    Terkait

    PRIORITAS, 2/6/25 (Seoul): Tim SBS mengubah malam penghitungan suara Pilpres di Korea Selatan menjadi tontonan menarik dengan grafis CGI unik, memadukan budaya pop dan permainan klasik agar proses politik terasa lebih hidup.

    “Tekanan besar ada di kami,” ujar Son Hyoung-an, jurnalis siaran SBS yang menangani grafis pemilu sejak sebelum pemungutan suara diumumkan, mengutip AFP, Senin (2/6/25) kemarin.

    Kreativitas itu bermula sekitar satu dekade lalu, ketika jaringan televisi Korea menyadari daya tarik tinggi lewat K-pop dan K-drama, serta berupaya membuat politik lebih menyenangkan.

    Awalnya hanya visual 2D sederhana, kini animasi canggih menampilkan gerakan tubuh dan wajah kandidat hasil rekaman aktor yang wajah aslinya dipasang kemudian.

    Pemilu berlangsung dadakan

    Pemilu 2025 jadi tantangan berat karena berlangsung secara dadakan setelah pemakzulan mantan presiden Yoon Suk Yeol, memaksa tim SBS menyelesaikan pekerjaan lima bulan dalam beberapa minggu.

    “Kami harus meyakinkan kandidat yang sangat sibuk agar mau merekam wajah mereka, ini sulit,” kata Son.

    Kandidat utama Lee Jae-myung sudah pernah direkam sebelumnya, berbeda dengan Kim Moon-soo yang baru bisa memberi waktu tiga menit di depan layar hijau setelah banyak penolakan.

    Tema “Squid Game” muncul dalam grafis animasi yang menampilkan kedua kandidat berlomba di permainan masa kecil ala serial Netflix, dari “red light, green light” sampai “ddakji.”

    “Setiap ide kecil pun kami sambut,” ucap Kim Deok-hyun, jurnalis SBS, “kami kumpulkan kenangan personal dan momen menyenangkan tanpa filter.”

    Salah satu anggota tim bahkan mengusulkan animasi bersepeda statis yang menunjukkan suara dan gerak kepala kandidat saat suara mereka naik.

    Untuk menghibur pemilih yang jenuh, ada juga efek suara ‘bbeong’ khas Korea, dari suara minuman soda dibuka sampai bunyi sepak bola dan suara toilet yang disiram.

    Meski SBS dikenal paling inovatif, seluruh jaringan Korea Selatan kini berlomba membuat grafis kreatif, seperti channel pesaing yang viral dengan “rap battle” antar kandidat.

    “Terkadang membuat kita bertanya, sampai sejauh mana boleh bersenang-senang dengan calon presiden?” kata Kim.

    Namun jurnalis SBS menegaskan tujuan grafis ini untuk menciptakan alur yang menarik agar pemirsa tetap terlibat dalam proses demokrasi.

    Di awal pemungutan suara, tayangan lebih santai, tapi saat keluar hasil survei keluar, grafis cepat dan penuh energi segera menyapa pemirsa.

    “Kami ingin orang menantikan liputan malam pemilu kami seperti menunggu film baru, dengan rasa penasaran, ‘apa yang akan mereka buat kali ini?’” tambah Kim.

    Mampu memancing perhatian

    Pakar menyebutkan, grafis yang menarik mampu memancing perhatian tanpa mengesampingkan isi penting yang dapat meningkatkan diskursus politik.

    “Grafis yang eye-catching sangat berharga jika mengarahkan perhatian bukan hanya pada visual tapi juga konten yang substansial,” kata Prof Kim Seo-joong dari Universitas Sungkonghoe. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini