Piala Asia: STY bersikap
PRIORITAS, 25/4/24 (Doha): Meski melawan negaranya sendiri, Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong berjanji akan bersikap profesional saat berhadapan dengan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.
Pelatih 53 tahun itu akan berusaha keras membawa tim Merah Putih menyentuh target ke Olimpiade 2024.
Pertandingan Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat (26/4/24) malam WIB.
Namun, itu tak jadi persoalan bagi Shin Tae-yong. Ia akan berusaha keras memulangkan Korea Selatan dari Piala Asia U-23.
Meski ia harus mengalahkan negara kelahirannya sendiri. Saat ini sang juru taktik, STY merupakan pelatih Timnas Indonesia U-23.
“Posisi saya sekarang memang sebagai pelatih kepala negara mana? (Timnas Indonesia U-23),” tanya Shin Tae-yong menjawab pertanyaan tim Media PSSI dalam keterangannya dilansir, Rabu (24/4/24).
Lebih lanjut, STY mengaku tidak ingin memberikan bukti apapun kepada publik Korea Selatan. Termasuk mengenai insiden yang membuatnya didepak sebagai pelatih kepala Korea Selatan di Piala Dunia 2018.
Ketika itu, Shin Tae-yong sampai dilempar telur besuk. Ia mengaku sudah melupakan kejadian itu yang dianggapnya sebagai bagian dari proses.
“Gak jadi motivasi kok masalah itu. Karena itu hanya sebagai proses karena gara-gara itu gak jadi motivasi apa apa,” terang STY.
“Saya sama sekali tidak menyesali juga karena tugas yang saya dapat akan dikerjakan keras semaksimal mungkin, jadi tak pernah menyesal tidak jadi motivasi apa-apa,” pungkasnya.
Pelatih tim nasional Indonesia U-23 Shin Tae-yong mengakui perasaannya berat karena harus menghadapi negaranya sendiri, saat Tim Garuda Muda akan bertemu Korea Selatan (Korsel) di perempat final.
Sebenarnya Shin sudah pernah membawa timnas Indonesia U-19 menghadapi Korsel pada pertandingan ujicoba beberapa tahun lalu. Namun kali ini, tim asuhannya akan memainkan pertandingan hidup-mati yang berpengaruh terhadap langkah selanjutnya timnas Indonesia.
“Ini adalah pengalaman pertama saya untuk bermain melawan negara saya sendiri, dan sejujurnya ini sulit bagi saya. Jika saya tidak pernah melatih timnas Korea Selatan, mungkin tidak sesulit ini,” katanya.
“Saya melatih timnas U-23, U-20, dan senior Korsel. Saya hanya memikirkan menyanyikan lagu kebangsaan bersama pemain Korsel lainnya, saat itu saya melakukan yang terbaik untuk melawan negara lain bersama timnas Korsel. Maka ini benar-benar berat bagi saya,” tambahnya.
Sebelum berakhirnya fase Grup B, Shin berharap tim asuhannya yang lolos ke perempat final sebagai tim peringkat kedua Grup A akan bertemu Jepang yang diperkirakan akan menjadi juara grup. Namun Korsel kemudian lolos sebagai juara Grup B untuk ditantang Indonesia.
“Mengenai perasaan saya, pelatih mereka (Hwan Sung-hon) dan juga Korsel adalah negara saya sendiri. Saya hanya ingin bertemu negara saya di final, itulah yang saya pikirkan sebelum kompetisi. Tapi itu tidak terjadi, maka perasaan saya berat, tidak benar-benar gembira, tapi olahraga adalah olahraga, pertandingan adalah pertandingan. Kami akan melakukan yang terbaik untuk besok,” yakin STY. (P-Su/wr) — foto ilustrasi istimewa