PRIORITAS, 21/11/24 (Jakarta): Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2024-2029 kini telah terpilih. Ketuanya tetap masih dipegang perwira tinggi Polri, sebagaimana pada periode sebeumnya.
Pemilihan lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu dilakukan oleh Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada hari ini, Kamis (21/11/24).
Selain itu, Komisi III DPR juga langsung menetapkan Ketua KPK terpilih untuk periode empat tahun mendatang.
Dilakukan melalui voting
Sesuai hasil voting, Inspektorat Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian, Komjen Pol Setyo Budiyanto terpilih menjadi Ketua KPK periode mendatang. Setyo Budiyanto terpilih menjadi ketua dengan perolehan sebanyak 45 suara, mengalahkan Johanis Tanak dengan dua suara dan Fitroh Rohcahyanto dengan satu suara.
Ini berarti, untuk dua periode berturut, dua perwira tinggi (Pati) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memimpin lembaga tersebut. Sebelumnya, Ketua KPK dijabat oleh Komjen Pol Firli Bahuri.
Sementara itu, bagi Johanis Tanak, ini merupakan kedua kalinya secara berturut dia terpilih sebagai Wakil Ketua KPK.
Pemilihan ketua dan pimpinan KPK memang dilakukan dengan mekanisme voting. Hal tersebut disetujui oleh delapan fraksi yang hadir dalam agenda rapat pleno pemilihan dan penetapan pimpinan dan dewas KPK di gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada hari ini, Kamis (21/11/24).
“Bukan musyawarah mufakat, kita sepakat pemilihan ketua KPK melalui mekanisme voting,” ujar Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman dalam rapat pleno di ruangan Komisi III DPR tersebut.
Ia melanjutkan, rapat pleno sudah kuorum karena dihadiri seluruh anggota Komisi III yang berasal dari delapan fraksi di parlemen.
“Kita sudah musyawarah karena menyangkut orang per orang, maka kita gunakan suara terbanyak, untuk menghormati masing-masing anggota, jangan sampai ada anggota yang dibatasi,” tandas Habiburokhman setelah Setyo Budiyanto terpilih sebagai ketua KPK.
Selanjutnya, berikut ini daftar lima pimpinan KPK dan perolehan suaranya:
1. Setyo Budiyanto: 46 suara
2. Johanis Tanak: 48 suara
3. Fitroh Rohcahyanto: 48 suara
4. Agus Joko Pramono: 39
5. Ibnu Basuki Widodo: 33. (P-jr)
