PRIORITAS, 25/11/24 (Los Angeles): Penyanyi dan aktris Selena Gomez menjadi sorotan setelah tampil di acara karpet merah untuk promosi film terbarunya di Netflix, Emilia Perez, akhir Oktober lalu, dan sampai sekarang masih diperbincangkan. Pada acara di American French Film Festival di Los Angeles, Amerika Serikat, Gomez tampil anggun dalam balutan gaun panjang hitam lengan panjang rancangan Carolina Herrera.
Namun, komentar di media sosial, khususnya Tiktok, menyoroti postur dan gaya berfoto Gomez yang tampak menutupi bagian perut, membuat beberapa penggemar berspekulasi tentang tubuhnya.
Artis Amerika berusia 32 tahun itu lalu mengungkapkan kondisi kesehatannya dalam komentar bahwa ia mengalami gangguan pencernaan. Komentar tersebut kemudian dihapus. Unggahan video viral di TikTok tentang penampilannya di karpet merah yang sempat viral itu pun sudah dihapus.
Kendati demikian, kalangan dokter sudah dapat menebak apa yang dialami Selena Gomez yang sebelumnya pernah menderita lupus, penyakit autoimun yang didiagnosis pada 2015. Menurut dokter, gangguan pencernaan itu disebut “pertumbuhan berlebih bakteri pada usus kecil” (Small Intestinal Bacterial Overgrowth/SIBO).
Perut kembung dan membesar
Sebagaimana dikutip dari siaran Healthline pada Jumat (22/11/24) dan diwartakan Antara Minggu (24/11/24), dokter spesialis penyakit dalam bersertifikat, Rudolph Bedford, MD, menjelaskan bahwa hal paling umum yang terjadi pada penderita SIBO adalah perut yang kembung dan membesar.
“Hal yang mungkin terjadi adalah merasa kembung dan perutnya membesar karena penumpukan gas dalam sistem tubuhnya,” kata Bedford, yang bekerja di Providence Saint John’s Health Center di Santa Monica, California, Amerika Serikat.
Ia menyampaikan bahwa SIBO adalah pertumbuhan bakteri yang berlebihan di dalam usus. Menurut dia, tubuh punya lebih dari 10 triliun bakteri, lebih banyak daripada jumlah sel di dalam tubuh. Bakteri-bakteri ini bekerja dalam proses pencernaan. Enzim yang diproduksi untuk membantu mencerna makanan membutuhkan bakteri ini.
Namun masalahnya, ketika berbagai spesies bakteri ini tumbuh berlebihan, mereka dapat mengganggu proses pencernaan, menimbulkan produksi gas hidrogen dan metana berlebihan yang menyebabkan gangguan dan ketidaknyamanan.
Sebabkan diare

Dikatakan Bedford, pertumbuhan berlebihan berbagai spesies bakteri ini dapat menyebabkan diare atau gangguan penyerapan vitamin tertentu. Menurut dia, SIBO bisa menimbulkan gejala seperti nyeri perut, diare, perut kembung, sembelit, penurunan berat badan, dan mal-absorpsi lemak. Selain itu, tinja penderitanya mungkin terlihat berlemak.
Bedford menyebut SIBO sebagai kondisi yang belum dipahami dengan baik. Penyebabnya bisa masalah pada motilitas usus, stres, pola makan, atau obat-obatan.
Kondisi-kondisi medis juga dapat menyebabkan SIBO, termasuk kondisi pasca-operasi, diabetes, lupus, radang usus, atau penyakit autoimun yang disebut skleroderma.
Orang yang mengalami imunosupresi karena suatu kondisi dan menjalani kemoterapi atau jenis terapi yang menekan sistem imun juga berisiko mengalami SIBO.
Transpalansi ginjal dan lupus
“Selena Gomez pernah menjalani transplantasi ginjal, dan saya yakin dia mengonsumsi berbagai obat imunosupresif untuk mencegah penolakan ginjal,” kata Bedford.
“Dia juga menderita lupus, dan saya yakin dia mengonsumsi berbagai obat imunosupresif, yang akan membuatnya lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri berlebih dalam sistem tubuhnya,” ia menambahkan.
Ia mengatakan bahwa saat ini belum ada obat untuk SIBO. Namun, perawatan untuk membantu mengelola gejala-gejalanya sudah tersedia. Menurut dia, kunci dalam menangani SIBO adalah berusaha menghilangkan atau mengurangi spesies bakteri yang sangat mengganggu.
Antibiotik seperti Xifaxan dan Neomycin, kata dia, dalam digunakan untuk meredakan gejala. Dokter juga bisa merekomendasikan penerapan diet rendah FODMAP (fermentable, oligo-, di-, mono-saccharides and polyols) dalam jangka pendek kepada penderita SIBO.
Diet rendah FODMAP adalah rencana makan sementara yang menghilangkan gula tertentu yang dapat menyebabkan gangguan usus. Selain itu, produk herbal dan probiotik dapat digunakan dalam penanganan gejala SIBO.
Bedford mengatakan bahwa makanan hasil fermentasi seperti asinan kubis, kimchi, dan kefir dapat membantu meredakan gejala SIBO. (P-Rebecca WT)