31.9 C
Jakarta
Tuesday, June 17, 2025

    Perjalanan penuh risiko Paus Fransiskus demi perdamaian kini berakhir

    Terkait

    PRIORITAS, 26/4/25 (Vatikan): Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus berlangsung penuh haru dalam misa di lapangan Santo Petrus Vatikan, Sabtu pagi (26/4/25) waktu setempat. Paus disebutkan telah melakukan perjalanan penuh resiko selama hidupnya, hanya demi kemanusiaan dan perdamaian. Kini telah berakhir.

    Kardinal Giovanni Battista Re, dekan Dewan Kardinal, ketika memimpin Misa, menyampaikan homili atau khotbah refleksi, yang memberi penghormatan kepada visi misionaris Paus Fransiskus, karena rasa manusiawi dan belas kasih mendiang selama hidupnya.

    Menurut Kardinal Re, momen-momen penting dalam kehidupan Paus Fransiskus, mulai dari perjalanan penuh risiko ke daerah perang,  seperti Irak untuk mengunjungi komunitas Kristen yang dianiaya teroris ISIS,  hingga Misa di perbatasan antara Meksiko dan Amerika Serikat selama perjalanannya ke Meksiko.

    “Menghadapi perang yang berkecamuk dalam beberapa tahun terakhir, dengan kengerian yang tak berperikemanusiaan dan kematian serta kehancuran yang tak terhitung jumlahnya, Paus Fransiskus tak henti-hentinya menyerukan perdamaian. Kini usahanya telah berakhir”, papar Kardinal.

    “Ia menyerukan akal sehat serta perundingan, yang jujur ​​untuk menemukan solusi yang memungkinkan,” jelas Kardinal. Spontan kerumunan orang yang menghadiri Misa Pemakaman Paus Fransiskus langsung bertepuk tangan.

    Gereja ibarat Rumah Sakit

    Kardinal juga menyebutkan Paus Fransiskus sering mengibaratkan Gereja sebagai ‘rumah sakit lapangan’ bagi orang-orang yang terluka. Karena Gereja tempat menangani masalah-masalah manusia dari berbagai kecemasan besar.

    “Di Lapangan Santo Petrus yang megah ini, tempat Paus Fransiskus merayakan Ekaristi berkali-kali dan memimpin pertemuan besar selama dua belas tahun terakhir, kita berkumpul dengan hati yang sedih dalam doa di sekeliling jenazahnya,” kata Re.

    Upacara pemakaman ini mengikuti Ordo Exsequiarum Romani Pontificis, tata liturgi resmi untuk pemakaman Kepausan, yang diperbarui atas permintaan Paus Fransiskus sendiri pada tahun 2024.

    Kardinal Re akhirnya memimpin penghormatan terakhir dan perpisahan untuk Paus Fransiskus. “Saudara-saudari terkasih, marilah kita serahkan kepada belas kasihan Tuhan jiwa Paus Fransiskus, uskup Gereja Katolik, yang meneguhkan saudara-saudarinya dalam iman akan kebangkitan”, katanya dalam doa.

    Pada akhir Misa, antiphon tradisional “In Paradisum” dinyanyikan dalam bahasa Latin, memohon para malaikat untuk membimbing jiwa Paus ke surga.

    Diliput 4.000 wartawan

    Lebih dari 200 kardinal dan 750 uskup serta pastor ikut dalam Misa pemakaman ini. Demikian rilis Catholic News Agency seperti dikutip Beritaprioritas.com, hari Sabtu sore (26/4/25).

    Lebih dari 4.000 wartawan yang mewakili 1.800 media dari berbagai negara di dunia meliput acara tersebut.

    Takhta Suci mengatakan lebih dari 250.000 pelayat hadir dalam lapangan Santo Petrus, sedangkan puluhan ribu lainnya menyaksikan dari luar, sehingga secara keseluruhan jumlahnya mendekati 300 ribu orang.

    Di antara lebih dari 50 kepala negara yang hadir adalah Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump, bersama mantan Presiden Joe Biden.

    Hadir pula Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Argentina Javier Milei, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

    Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva juga bergabung dengan kerumunan pejabat internasional,  bersama dengan perwakilan tradisi agama dari seluruh dunia.

    Keluarga kerajaan juga memberikan penghormatan, dengan Pangeran William mewakili Raja Charles III dan Raja Spanyol Felipe VI dan Ratu Letizia yang duduk di dekat altar.

    Usai misa di lapangan Santo Petrus Vatikan, jenazahnya langsung dibawa dengan mobil ke Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, untuk dimakamkan.

    Basilika tersebut adalah gereja di luar Vatikan, yang dikunjungi Paus Fransiskus lebih dari 100 kali dalam hidupnya untuk berdoa.

    Di situ Paus Fransiskus akan dkuburkan di sebuah makam sederhana, yang hanya ditandai dengan satu kata di batu nisan,  ‘Franciscus’. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini