26.3 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024

    Peringatan !!! Merokok tingkatkan risiko terjangkit Covid-19, dua sampai tiga kali lebih tinggi

    Terkait

    Jakarta, 13/8/20 (SOLUSSInews.com) – Sudah terbukti dari banyak studi atau penelitian yang telah dilakukan berbagai kalangan untuk mengungkapkan korelasi antara kebiasaan merokok dengan potensi terjangkit Covid-19. Studi-studi tersebut menunjukkan, potensi perokok terjangkit Covid-19 bisa dua sampai tiga kali lebih tinggi dari yang bukan perokok.

    Hal tersebut disebabkan oleh jumlah reseptor ACE 2 atau tempat duduknya virus SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 di saluran pernapasan para perokok lebih banyak dari non-perokok.

    Hal ini disampaikan Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, dalam dialog “Apakah Merokok Meningkatkan Risiko Tertular Covid-19” Satgas Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Rabu (12/8/20).

    Disebut Agus, penyebab selanjutnya ialah asap rokok yang dihasilkan oleh perokok dapat menurunkan imunitas tubuh. Terutama pada imunitas saluran pernapasan. Padahal diketahui, sistem imunitas penting sekali dalam berperan menghambat terjadinya infeksi virus dan bakteri.

    Ini dikarenakan bahan-bahan yang ada di dalam asap rokok itu terbukti mengganggu proses migrasi berbagai sel imunitas tubuh saat melawan infeksi itu sudah ada risetnya di beberapa jurnal sebelumnya.

     “Bahwa ketika seorang perokok, kemudian terjadi infeksi, maka migrasi daripada sel-sel imunitas itu akan menurun dan fungsinya juga menurun akibatnya ketika terinfeksi akan terjadi kondisi yang lebih luas dan cenderung menjadi lebih berat termasuk pada Covid-19,” kata Agus.
    Miliki penyakit komorbid

    Penyebab lainnya ialah berhubungan dengan komorbiditas. Orang-orang yang memiliki penyakit komorbid seperti jantung, hipertensi, dan diabetes diketahui berpotensi lebih besar untuk terjangkit Covid-19. Merokok dapat meningkatkan potensi komorbid yang lebih banyak, sehingga potensi tertular atau terinfeksi Covid-19 lebih besar.

    “Hampir penyakit-penyakit komorbid ini lebih banyak ditemukan pada seorang perokok, akibatnya tentu ketika seorang perokok memiliki komorbid akhirnya menimbulkan risiko terjangkit Covid-19. Jadi ada dampak secara tidak langsung dari rokok, komorbid kemudian Covid-19 itu sendiri,” ungkap Agus.

    Penyebab selanjutnya yang menyebabkan perokok dapat lebih mudah terjangkit Covid-19 ialah kebiasaan para perokok dalam memegang rokok secara berulang-ulang.

    Kebiasaan ini menyebabkan transmisi virus ke dalam tubuh jauh lebih meningkat karena adanya inhalasi dari tangan ke saluran pernapasan.

    Potensi kematian tinggi

    Dari sisi mortalitas atau tingkat kematian, Agus mengatakan, potensi yang dimiliki oleh seorang perokok menempati presentasi cukup tinggi. Potensi kematian akibat Covid-19 pada para perokok ialah sekitar 25 persen. Sedangkan mortalitas umum di dunia sekitar lima persen.

    “Jadi perokok itu memang tinggi dalam meningkatkan risiko terjangkit Covid-19 yang berat sampai meninggal,” kata Agus.

    Sementara itu, Ketua Forum Jogja Sehat Tanpa Tembakau (JSTT), Yayi Suryo Prabandari, mengatakan, edukasi di berbagai media harus ditingkatkan guna menciptakan kesadaran masyarakat akan bahaya merokok di tengah pandemi Covid-19

    “Pemberian edukasi, informasi, dan komunikasi di berbagai media harus ditingkatkan dalam rangka memacu kesadaran masyarakat atas dampak merokok dan penyebabnya bahayanya dari sisi penyebaran Covid-19,” tambah Yayi Suryo Prabandari. (S-BS/jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini