PRIORITAS, 25/8/25 (Jakarta): Musyawarah Nasional (Munas) ke-5 Ikatan Keluarga Alumni (IKAL) Lemhannas di Jakarta, Minggu (24/8/25), sempat mengalami perdebatan alot.
Forum itu bahkan sempat menetapkan Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman sebagai Ketua Umum, namun langkah tersebut dinyatakan tidak sah.
Pimpinan sementara Munas, Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo, menegaskan forum resmi masih ditunda.
Dia memastikan keputusan itu sudah melalui konsultasi dengan Ketua Umum IKAL Lemhannas periode 2020-2025 Agum Gumelar dan para kandidat.
“Yang benar adalah Munas ke-5 IKAL Lemhannas masih ditunda pelaksanaannya berdasarkan hasil konsultasi pimpinan sementara Munas ke-5 IKAL dan Ketua Umum IKAL Lemhannas periode 2020-2025 Agum Gumelar dan para kandidat,” kata Daryatmo di Jakarta, Minggu (24/8/25).
Sidang ditunda karena ricuh
Perdebatan panjang sejak awal sidang membuat jalannya Munas tidak terkendali. Kondisi yang panas itu memaksa pimpinan sidang menghentikan jalannya forum.
Daryatmo menilai keputusan menunda sidang adalah langkah paling bijak untuk meredakan suasana. Ia menekankan penundaan ini sekaligus menjaga persatuan para alumni.
Alumni Lemhannas, Theo L Sambuaga, ikut menyoroti penetapan Dudung sebagai ketua umum. Ia menyebut keputusan itu tidak sah karena sidang resmi sudah diskors.
“Jadi belum ada pemilihan Ketua Umum yang baru. Penundaan pemilihan untuk menjaga persatuan serta marwah organisasi IKAL Lemhannas,” ucap Daryatmo lagi.
Saat ini ada dua kandidat yang bersaing memimpin IKAL Lemhannas periode 2025-2030. Selain Dudung Abdurachman, ada nama Purnomo Yusgiantoro yang masih menunggu lanjutan sidang resmi.
“Pemilihan ini belum ada titik temu, sebab dari sidang pertama pelaksanaan Munas ke-5 IKAL Lemhannas sudah terjadi saling debat. Karena sudah terjadi perdebatan antar peserta Munas, maka sidang saya skors. Penundaan Munas ini juga kami sudah berkonsultasi dengan Pak Agum Gumelar sebagai Ketua Umum IKAL Lemhannas periode 2020-2025 dan perwakilan para kandidat,” ujar Daryatmo. (P-Khalied M)
