PRIORITAS, 9/7/25 (Jakarta): Banjir di wilayah DKI Jakarta berangsur surut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat tinggal tiga RT yang masih dilanda banjir dengan ketinggian air 10-20 cm.
Penyusutan ini terjadi setelah sebagian besar wilayah terdampak mengalami perbaikan dalam 24 jam terakhir. Sebelumnya, luapan air mengakibatkan puluhan RT terendam di berbagai kecamatan.
Sisa genangan tersebar di dua wilayah administrasi. Satu RT berada di Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat, sedangkan dua RT lainnya tercatat di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara.
Menurut data BPBD, ketinggian air di Kembangan Utara sempat mencapai satu meter. Namun intensitas hujan yang menurun dan kondisi aliran Kali Angke yang mulai normal mempercepat penyusutan air. Kondisi berbeda terjadi di Jakarta Utara.
“Untuk di Jakarta Utara penyebabnya hujan tinggi dan adanya banjir rob,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, dikutip dari Antaranews, Rabu (9/7/25).
Percepat normalisasi Kali Ciliwung
Merespons situasi tersebut, Pemprov DKI Jakarta mempercepat program normalisasi Kali Ciliwung. Proyek ini menyasar 14 lokasi penanganan yang telah ditetapkan dalam peta rencana pembebasan lahan.
Gubernur DKI Pramono Anung mengonfirmasi, empat dari 14 penlok sudah ditandatangani. Lokasi tersebut berada di dua wilayah strategis: Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Pemprov DKI menekankan pendekatan non-konfrontatif dalam proses pembebasan lahan. Langkah ini diterapkan demi menjaga komunikasi baik dengan warga terdampak, terutama di kawasan padat seperti Rawajati dan Bidara Cina.
Selain itu, proyek ini juga akan disertai peninggian tanggul dan pembaruan sistem drainase. Pemerintah menargetkan efisiensi aliran sungai dan penyerapan air yang lebih cepat di kawasan rawan banjir. (P-Khalied Malvino)