PRIORITAS, 2/5/24 (Jakarta): Wakil Komandan TKN Fanta, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo optimistis Prabowo-Gibran akan merangkul anak-anak muda menjadi bagian mereka saat memimpin negara lima tahun ke depan. Salah satunya dengan menjadikan mereka menteri di susunan kabinet.
“Kami berharap sebenarnya lebih banyak anak muda juga, ini kan masih ada waktu bagi kami memberikan aspirasi sebagai TKN Fanta (Pemilih Pemuda) agar lebih banyak lagi menteri-menteri muda di kabinet berikutnya,” kata Rahayu Saraswati berbincang dengan www.beritaprioritas.com usai Halal Bihalal Kelurga Besar Fanta TKN Prabowo-Gibran, di Fanta HQ, Menteng Jakarta, Rabu (1/5/24).
Tampak hadir Ketua Umum Gerakan Solidaritas Nasional (RSN) Roslan Roeslani, Komandan Fanta TKN Arif Rosyid, Tim Kawanua for Prabowo-Gibran (KOPRA) di bawah komando Teddy Matheos dan Militan Setia Pejuang Prabowo-Gibran, Sonny Ropa. Hadir juga Pasha Ungu dan Raffi Ahmad.
Menurut Saraswati, soal susunan kabinet menteri kepemimpinan Prabowo-Gibran yang ramai beredar, Rahayu Saraswati yang juga menjadi Jubir TKN Prabowo-Gibran itu memastikan, bahwa yang menyeruak ke publik bukan berasal dari internal. Rahayu menyebut, kabar itu justru berasal dari eksternal TKN.
Dibanjiri politisi
Sementara, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda dalam program Ni Luh di Kompas TV memprediksi kabinet di era pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, bakal diisi oleh orang-orang berlatar belakang politisi. Jumlahnya bahkan diperkirakan bakal lebih banyak dibanding pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Meski demikian, terdapat sejumlah posisi strategis yang kemungkinan besar tak akan diemban oleh politisi, misalnya, Menteri Keuangan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk Menteri “Triumvirat” yang mencakup Menteri Pertahanan (Menhan), Menteri Luar Negeri (Menlu), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). “Dugaan saya jumlah menteri dari partai politik kabinet Prabowo Gibran lebih banyak dari Joko Widodo,” kata Hanta dikutip Kompas, Rabu (1/5/2024).
Dalam perjalanan pemerintahan saat ini, Jokowi semula hanya mengisi 16 menteri yang berlatar belakang politisi, dari total 34 posisi menteri yang ada. Namun, setelah adanya reshuffle atau perombakan kabinet, jumlah menteri dari kalangan parpol bertambah dua. Dengan begitu, total terdapat 18 posisi menteri yang dihuni orang-orang parpol.
Merujuk hal itu, Hanta memprediksi bahwa Prabowo memiliki keinginan besar untuk mengakomodasi semua pihak. Karena itu, kepemimpinan Prabowo-Gibrab ke depan diperkirakan akan menambah nomenklatur menteri baru. Hal ini tak terlepas dari jumlah koalisi Prabowo yang banyak dan keinginannya untuk merangkul semua pihak.
“Kalau menambah 20 atau 24 (menteri dari partai) kemudian dibandingkan 34 (jumlah menteri) itu kesannya proporsinya besar,” kata Hanta. “Ada potensi jumlah nomenklatur menterinya yang ditambahkan. Nah bisa jadi 34, bisa jadi 40 atau bahkan lebih,” tambah dia.
Hanta juga menyebutkan, kabinet yang gemuk berpotensi membuat pemerintahan berjalan kurang efektif. Sebab, semakin banyak menteri berpotensi membuat Prabowo sebagai presiden menjadi tidak leluasa karena banyak tumpang tindih di antar kementerian.
“Koalisinya sudah gemuk ditambah nomenklatur atau komposisi menteri juga gemuk. Sebenarnya semakin banyak, semakin, mohon maaf, kurang efektif secara kualitatif. Jadi jangan terjebak kuantitatif,” tutur dia.
Meski diprediksi bakal dibanjiri politisi, tapi Menteri “Triumvirat” yang mencakup Menlu, Mendagri, dan Menhan pada kabinet Prabowo-Gibran diperkirakan akan tetap diisi oleh orang-orang di luar parpol.
Faktor strategis menjadi alasannya. Mengingat, ketiga menteri ini dapat menggantikan presiden dan wakil presiden apabila tidak dapat melakukan kewajiban dalam masa jabatannya karena berbagai faktor. “Triumvirat itu posisi mendagri, menhan, dan menlu. Jadi kalau berhalangan presiden wapres kan mereka akan memimpin bertiga. Dan ini saya kira ini akan strategis, jangan dikasih orang partai,” kata Hanta.
Lebih lanjut, Hanta memprediksi ada kemungkinan posisi Mendagri tetap akan diisi oleh Tito Karnavian yang juga orangnya Jokowi. Kemudian, posisi Menhan bisa diisi Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin yang juga orang dekat Prabowo.
“Pak Tito dekat dengan Prabowo, Pak Tito orangnya Jokowi. Itu bisa jadi misalnya lanjut, misal ya. Kemudian Pak Sjafri. Menlu, kita lihat kita tunggu siapa,” ucap Hanta.
Selain tiga menteri “Triumvirat” ini, posisi Menteri BUMN, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri Keuangan, dan Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) juga dinilai tak akan diberikan ke parpol. Sebab, posisi tersebut sangat strategis karena berkaitan menguasai hajat hidup rakyat dan dapur kekuasaan presiden. (P/wl)