spot_img
28.9 C
Jakarta
Saturday, June 7, 2025
spot_img

    Pelaku penembakan di Universitas Florida anak Sheriff, pendukung Trump

    Terkait

    PRIORITAS, 19/4/25 (Tallahassee): Polisi mengatakan pelaku penembakan di Florida State University (FSU) di Tallahassee, Florida, yang menewaskan dua orang dan enam lainnya luka-luka, teridentifikasi bernama Phoenix Ikner (20 tahun). Ia anak seorang deputi kantor Sheriff di Leon County dan mahasiswa aktif di universitas negeri tersebut.

    “Tersangka penembak memiliki akses ke senjata api di rumahnya. Sebuah senjata api ditemukan di tempat kejadian perkara”, jelas polisi seperti dikutip Beritaprioritas.com dari FOX 35 Orlando, hari Sabtu (19/4/25).

    Belum diketahui motif pelaku melakukan pembunuhan tersebut, tetapi ia tiba-tiba datang ke kampus dengan mobil sekitar pukul 11:58 Kamis (waktu setempat), dan mulai mengeluarkan senjata serta menembak setiap orang di sekitar ruang Serikat Mahasiswa.

    Dua orang langsung tewas di tempat serta enam lainnya mengalami luka tembak di kepala, dada serta perut. Beruntung polisi cepat tiba di lokasi setelah merespon telepon darurat 911.

    Polisi langsung menembak pelaku sehingga tidak banyak jatuh korban lain. Pelaku yang mengalami luka cukup berat akhirnya dikawal ke rumah sakit terdekat.

    “Dua orang tewas dalam penembakan.Enam orang telah dibawa ke rumah sakit, termasuk tersangka penembak”, kata Polisi.

    Florida State University terletak di pusat kota Tallahassee, Florida, tempat berdirinya gedung DPR negara bagian. Lebih dari 40.000 mahasiswa kuliah di universitas ini.

    Pendukung Trump

    Dalam penyelidikan awal, pelaku ternyata penganut supremasi (keunggulan) kulit putih dan pendukung Presiden AS Donald Trump. Ia memiliki masa kecil yang kurang baik.

    Phoenix Ikner dikeluarkan dari klub politik sekolah, karena ‘retorika sayap kanan’ yang dia sampaikan Laporan juga muncul tentang masa kecil Ikner yang penuh gejolak, dengan catatan pengadilan menunjukkan ibu kandungnya dituduh membawa lari dari Washington ketika ia berusia 10 tahun.

    Dia kemudian mengubah namanya dari Christian Eriksen menjadi Phoenix Ikner, agar memiliki nama keluarga yang sama dengan ibunya, Wakil Deputi Sheriff Daerah Leon, Jessica Ikner, yang senjata dinasnya dia gunakan saat penembakan.

    Seorang teman sekelas di bekas sekolah Ikner, Tallahassee State College, memberi tahu media berita lokal,  pelaku pernah disuruh meninggalkan klub “meja bundar politik”, karena pandangan ekstrem kanan yang dianutnya.

    “Dia [Ikner] menganut begitu banyak retorika supremasi kulit putih, dan retorika sayap kanan, sampai-sampai kami harus menerapkan aturan itu (mengeluarkannya dari kelompok)”, kata Reid Seybold.

    Universitas Negeri Florida mengadakan acara doa malam untuk mengenang para korban diadakan Jumat sore, di Langford Green di depan ‘Patung Tak Terkalahkan’.

    Bendera setengah tiang

    Petugas Tallahassee Memorial HealthCare mengumumkan keenam korban yang terluka dalam penembakan tersebut, diharapkan pulih sepenuhnya.

    “Para korban tiba di rumah sakit dalam kondisi stabil, setelah mengalami luka tembak di berbagai bagian tubuh, termasuk wajah, dada, dan perut. Tiga korban memerlukan pembedahan”, ungkap staf rumah sakit.

    Pihak rumah sakit belum dapat memastikan usia para korban. Setidaknya dua korban diperkirakan akan dipulangkan hari ini.

    Untuk mengenang nyawa yang hilang dalam penembakan tersebut, Gubernur Florida Ron DeSantis telah memerintahkan memasang bendera setengah tiang.

    Pengibaran bendera Amerika Serikat dan Florida itu diwajibkan di semua gedung, instalasi, dan halaman lokal di seluruh negara bagian hingga matahari terbenam pada hari Senin. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini