PRIORITAS, 29/5/25 (Gaza): Lebih dari 310 staf UNRWA tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Kondisi ini memperlihatkan betapa rapuhnya perlindungan bagi pekerja kemanusiaan di tengah konflik yang berkepanjangan.
Salah satu korban bernama Kamal ditemukan pada 30 Maret 2025 di dekat kuburan massal bersama jenazah petugas Palang Merah Bulan Sabit Palestina. Kamal mengabdi lebih dari 20 tahun untuk UNRWA dan menjadi simbol perjuangan kemanusiaan yang tragis.
“Kamal tewas akibat satu kali atau beberapa kali hantaman di bagian belakang kepalanya. Setelah itu, ia dikuburkan di samping rekan-rekan PRCS lainnya yang turut menjadi korban,” ungkap Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini, melansir Antara dari Anadolu.
Berulangkali minta klarifikasi
UNRWA telah berulang kali meminta klarifikasi kepada pemerintah Israel terkait kematian Kamal, namun tidak mendapat tanggapan.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai kekebalan hukum yang membuka ruang bagi kekejaman lebih lanjut.
“Nyawa Kamal terlalu berharga untuk dibiarkan begitu saja,” tambah Lazzarini, menegaskan perlunya investigasi independen atas kematian Kamal dan staf UNRWA lainnya.
Kondisi pengungsi
Sejak berdiri pada 1949, UNRWA menjadi tumpuan bagi hampir 5,9 juta pengungsi Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah, dan Lebanon. Data Bank Dunia menunjukkan sekitar 2,4 juta penduduk Gaza sangat bergantung pada bantuan kemanusiaan UNRWA.
Fasilitas dan staf UNRWA kerap menjadi sasaran serangan militer Israel di wilayah yang terkepung. Hingga kini, Israel menolak seruan global untuk gencatan senjata, meski Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang.
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait serangan yang menimbulkan kematian lebih dari 54.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Situasi ini menegaskan urgensi perlindungan pekerja kemanusiaan dan warga sipil di Gaza. (P-Khalied Malvino)