PRIORITAS, 3/1/24 (Seoul): Tim gabungan dari Badan Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) Korea Selatan, kepolisian nasional, dan Kementerian Pertahanan sempat berhasil masuk dalam kediaman Yoon Suk Yeol, Jumat (3/1/25) pagi untuk menangkapnya.
Namun, penyidik dihalangi oleh sejumlah pasukan pengaman presiden (paspampres) yang mengawal Yoon.
Sempat terjadi ketegangan selama lima jam dan situasi makin memanas di lokasi, sehingga CIO atau lembaga serupa KPK di Korea Selatan memutuskan membatalkan penangkapan Yoon Suk Yeol, karena situasi tidak memungkinkan.
CIO mengatakan kekhawatiran akan keselamatan personel di lokasi karena dihalangi saat mengeksekusi surat perintah penangkapan Yoon Suk Yeol, membuat mereka menghentikan operasi sekitar pukul 13.30 siang waktu setempat.
Penyidik gabungan batal menangkap Presiden nonaktif Korea Selatan Yoon Suk Yeol di kediamannya di Yongsan-gu, Seoul. Penangkapan presiden yang sudah dimakzulkan oleh parlemen itu ditangguhkan demi keselamatan penyidik.
Pejabat CIO menyesalkan adanya penolakan dari Yoon Suk Yeol saat dijemput oleh tim penyidik.
“Kami sangat menyesalkan sikap tersangka yang tidak merespon proses hukum,” kata pejabat tersebut dikutip dari The Korea Herald.
Pihak berwenang menyatakan akan mempertimbangkan langkah selanjutnya untuk upaya penangkapan Yoon Suk Yeol setelah peninjauan perkembangan situasi.
Yoon sudah ditetapkan sebagai tersangka pemberontakan terhadap negara dan penyalahgunaan kekuasaan karena memberlakukan darurat militer diduga untuk menangkap lawan politiknya pada awal Desember 2024 seperti dilansir Beritasatu.com.
Pada Kamis (2/1/2025), sekitar 10.000 orang berkumpul di dekat kediaman Yoon berusaha menghalangi penyidik menangkapnya.(P-wr)