PRIORITAS 15/3/25 (Palu): Paket pengendali banjir di wilayah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), saat ini menanti persetujuan JICA Japan untuk penambahan nilai kontrak. Saat ini, progres River Inprovment Cedimen Countrol (RICC) Sabo Dam Sungai Gumbasa Pakuli, dan sungai Pondo, sungai Rogo dan Pulu Dolo Selatan Sigi, itu mencapai 87 persen.
Kasatker SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air BWSS III, H Muhamad Ismaun ST, MT, mengatakan, paket proyek ini dijadwalkan akan selesai Mei 2025. Namun sekarang sedang proses penambahan nilai kontrak 10%, tergantung persetujuan dari JICA.
“Kalau persetujuan dari JICA terbit bulan April 2025 berarti paket ini tidak perlu perpanjangan waktu, tapi kalau persetujuan penambahan nilai kontrak terlambat berarti kami butuh perpanjangan waktu lagi,” kata Muhamad Ismaun kepada Beritaprioritas.com Sabtu (15/3/25) lewat pesan WhatsApp.
Ismaun menepis jika paket proyek ini menggunakan material batu kali Sungai Pakuli Sigi lebih banyak sehingga terkesan volume cukup besar ada kerugian negara.
“Tak benar itu, apalagi sistem pengawasan melibatkan konsultan pengawas dari JICA Jepang bekerja sama dengan PT Yachiyo Engineering. Dengan melihat jumlah volume batu sebesar itu, mana ada di sungai Pakuli Sigi,” ujar Ismaun.
Dikatakannya, kalau pun ada batu kali, itu sudah sesuai spek dengan ukuran batu berat 650-850 kg, namun volume batu tersebut tidak dibayarkan. Pembayaran hanya terhadap item angkutan batu Pakuli-Pandere dan pemasangannya.
Sesuai pengamatan Beritaprioritas.com saat di lokasi bersama staf teknis proyek, pekerjaan revetment (penahan tanggul) gunakan batu kali yang berada di Pandere memang terlihat menggunakan batu kali setempat.
Paket RICC Sistem Sabo Dam Gumbasa, Rogo, Pondo Dan Pulu Dibiayai Dana Loan JICA Japan Rp 164,093 miliar dikerjakan penyedia PT Waskita plus mitra kerja sama oprasional (KSO) PT Medel Jaya Purnama dimulai 18 Juli 2023. Sebelumnya dijadwalkan sesuai kontrak akan rampung akhir Desember 2024.
Namun, mengingat kondisi alam tak bersahabat memungkinkan terjadinya curah hujan tinggi dan banjir, membuat penyelesaian paket ini diperpanjang hingga akhir Mei 2025. (P-Elkana L)