29.9 C
Jakarta
Friday, November 8, 2024

    Nah !!! Jerman dan Inggris akan uji coba vaksin Covid-19 pada Manusia

    Terkait

    Berlin, 24/4/20 (SOLUSSInews.com) – Pekan ini, perlombaan untuk pengembangan vaksin yang efektif melawan Covid-19 mulai mengemuka.

    Meskipun saat ini ada sekitar 150 proyek vaksin Covid-19 di seluruh dunia, tapi rencana pengembangan vaksin oleh Jerman dan Inggris hanya lima di antaranya yang telah disetujui untuk diuji coba kepada manusia.

    Regulator vaksin Jerman, Paul-Ehrlich-Institut (PEI), telah menyetujui uji coba pertama kalinya kepada manusia untuk vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech.

    Sedangkan di Inggris, para sukarelawan untuk uji coba di Universitas Oxford pada Kamis (23/4/20), diberikan dosis pertama vaksin potensial berdasarkan virus yang ditemukan pada simpanse.

    Sekitar 80 persen peluang sukses

    Percobaan oleh Oxford, yang dijalankan oleh Institut Jenner, akan melibatkan 510 sukarelawan berusia antara 18-55 tahun untuk fase pertama. Direktur Penelitian, Profesor Sarah Gilbert memperkirakan terdapat sekitar 80 persen peluang sukses.

    Institut itu bertujuan mengembangkan satu juta dosis vaksin pada September, lalu didistribusikan secepatnya setelah mendapatkan persetujuan. Percobaan Oxford ini ialah bagian dari upaya nasional di Inggris yang sejak Jumat (17/4/20) dipelopori oleh satuan tugas pemerintah.

    Sementara itu, pengujian di Jerman pada tahap awal akan dilakukan kepada 200 orang sehat berusia 18-55 tahun.

    Badan pengatur, Paul-Ehrlich-Institut (PEI), menyatakan, agen preventif untuk menargetkan Covid-19 itu akan diuji coba kepada lebih banyak orang. Termasuk pada tahap kedua kepada orang-orang dengan resiko lebih tinggi.

    Diharapkan bisa tersedia secepatnya

    BioNTech menyatakan pihaknya sedang mengembangkan kandidat vaksin, yang dinamakan BNT162, bersama dengan mitranya, raksasa farmasi Pfizer.

    “Uji coba ini merupakan langkah penting dalam pembuatan vaksin yang diharapkan bisa tersedia secepatnya,” sebut pernyataan PEI, Rabu (22/4/2020).

    PEI menyatakan persetujuan uji coba kepada manusia merupakan hasil penilaian yang cermat terhadap profil risiko atau keuntungan dari kandidat vaksin. Baik institut atau pengembang akan menentukan waktu dimulainya uji coba.

    Namun BioNTech mengklaim lewat pernyataannya bahwa akan dilakukan secepatnya dan “melampaui harapan kami”.

    Institut juga menyebut uji coba klinis lebih lanjut untuk vaksin Covid-19 akan dimulai di Jerman dalam beberapa bulan ke depan.

    CEO BioNTech, Ugur Sahin, mengatakan pengujian akan dimulai pada akhir April. Dia menambahkan perusahaan diharapkan untuk mengumpulkan data pertama pada akhir Juni atau awal Juli. Di pihak lain, AS juga merencanakan pengujian vaksin kepada manusia namun masih menunggu persetujuan.

    Sementara itu, ahli biologi Prancis, Didier Raoult, menyatakan pengalaman dunia dengan Covid-19 mengungkapkan fakta bahwa negara-negara kaya belum tentu lebih siap dibandingkan negara-negara miskin untuk mengatasi pandemi, bahkan negara kaya kerap kali terlalu lambat untuk bertindak.

    Dalam video yang dipublikasikan di YouTube, Raoult menyatakan banyak negara dengan jumlah kematian virus corona tertinggi ialah negara kaya atau maju.

    Ini memperlihatkan “tidak ada hubungan antara kekayaan dan kemampuan untuk menanggapi situasi semacam ini”.

    Disebut Raoult, perbedaannya terletak kepada bagaimana negara kaya dan miskin memilih mengatasi virus tersebut.

    “Negara-negara kaya dan maju memiliki hasil yang kurang signifikan dibandingkan negara-negara miskin, yang memilih untuk mengatasi (Covid-19) seperti pneumonia dengan obat-obatan umum dan tidak memerlukan biaya,” kata Didier Raoult.

    Dan ini, menurut Didier Raoult, menjadi pusat perdebatan internasional karena penggunaan obat anti-malaria hydroxychloroquine sebagai kemungkinan pengobatan untuk virus corona. Demikian France24, AFP, dan RT, seperti dilansir BeritaSatu.com. (S-AFP/Fr24/RT/BS/jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -

    Terkini