26.2 C
Jakarta
Thursday, December 12, 2024

    Mutasi dan rotasi 300 perwira tinggi TNI dinilai sebagai langkah strategis

    Terkait

    PRIORITAS, 11/12/24 (Jakarta): Mutasi dan rotasi  300 perwira tinggi (pati) TNI yang dilakukan Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, dinilai sebagai langkah strategis sebagai penyegaran organisasi dalam tubuh TNI. “Sebagai anggota Komisi I DPR RI, (saya) melihat hal ini sebagai langkah positif sebagai bagian dari penyegaran organisasi dalam TNI itu sendiri,” kata anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (11/12/24).

    Dilansir dari Antara, mutasi tersebut, kata dia, juga dapat menjadi langkah strategis TNI dalam memperkuat pondasi pertahanan negara. “Kami melihat mutasi ini menjadi langkah strategis TNI dalam membangun pondasi pertahanan negara. Dan kami melihat ini sesuatu yang wajar. Terlihat besar karena mutasi dilakukan di tiga matra yaitu angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara,” ujarnya.

    Menurutnya, penempatan ratusan perwira TNI dalam jabatan strategis merupakan langkah positif yang telah dipertimbangkan secara matang sebab penempatan para perwira TNI di posisi tertentu disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan visi jangka panjang.

    “Kami sangat percaya dan yakin TNI, dalam hal ini Panglima TNI, menempatkan perwira-perwira terbaiknya dalam jabatan atau posisi strategis sudah melewati berbagai penilaian dan pertimbangan matang,” ucapnya.

    Selain itu, dia memandang mutasi dan rotasi perwira tinggi TNI juga menjadi upaya konsolidasi demi penyesuaian dengan sejumlah program strategis pemerintah dalam bidang pertahanan.

    “Karena ini merupakan langkah konsolidasi oleh TNI guna menyesuaikan dengan program pemerintah yang sesuai dengan visi dan kebijakan strategis presiden sebagai Panglima Tertinggi TNI, serta postur pertahanan negara,” tuturnya.

    Dia menilai TNI memerlukan langkah adaptif dalam merespons situasi global, utamanya terkait dengan kondisi dan tantangan keamanan yang dihadapi TNI.

    “Menghadapi tantangan perubahan lanskap geopolitik dan geostrategis yang bisa berubah setiap saat. Karena selain menghadapi dinamika global, persoalan kawasan seperti soal LCS, perbatasan darat dan laut serta potensi keamanan lainnya menjadi tantangan yang dihadapi oleh TNI ke depannya,” katanya.

    Untuk itu, dia menilai penugasan perwira TNI di luar institusi sebagai upaya memperkuat kementerian atau lembaga yang berorientasi pada profesionalisme, integritas, dan akuntabilitas.

    “Menempatkan personil TNI pada posisi tertentu karena memang dibutuhkan dan bukan karena hal lain. Terkait penugasan TNI di luar institusinya, selama undang-undang memperbolehkan dan memang kehadiran personil TNI dibutuhkan oleh kementerian atau lembaga, kami rasa tidak masalah asalkan tetap menjunjung nilai profesionalisme, integritas, dan akuntabilitas,” kata dia.

    Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto melakukan mutasi, rotasi, dan promosi kepada 300 perwira tinggi (pati) yang berdinas di lingkungan TNI, Badan Intelijen Negara (BIN), BSSN, Basarnas, kementerian, dan Universitas Pertahanan.

    Dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1545/XII/2024, beberapa perwira tinggi itu menempati jabatan strategis, di antaranya Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, Pangkostrad, hingga Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres). (P-ht).

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini