31.8 C
Jakarta
Thursday, August 14, 2025

    Militer Korea Selatan krisis kekurangan tentara

    Terkait

    PRIORITAS, 11/8/25 (Seoul): Korea Selatan (Korsel) mengalami krisis kekurangan tentara, akibat rendahnya angka kelahiran. Tahun ini jumlah angkatan bersenjata Korea Selatan turun menjadi sekitar 450.000 personil, berkurang  sekitar 110.000 dibanding enam tahun lalu.

    “Akibat kekurangan yang melanda 17 divisi ini, sejumlah unit besar lainnya terpaksa dibubarkan. Bahkan beberapa di antaranya terpaksa digabungkan”, jelas pejabat Komite Legislasi dan Peradilan Majelis Nasional, Choo Mi-ae, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Korea Times, hari Senin (11/8/25).

    Menurut data dari Kementerian Pertahanan Nasional dan Administrasi Tenaga Kerja Militer, angka-angka ini menunjukkan penurunan dari 563.000 pada tahun 2019 ke level saat ini 450.000 personil per Juli 2025.

    Angkatan Darat merupakan yang paling terdampak,  karena kehilangan lebih dari 100.000 prajurit selama periode tersebut.

    Pada saat yang sama, tingkat seleksi untuk perwira karier telah turun menjadi sekitar setengah dari tingkat sebelumnya, sehingga semakin sulit untuk mendapatkan anggota dinas jangka panjang.

    Kekurangan personil militer ini paling terasa di wilayah perbatasan utara provinsi Gangwon dan Gyeonggi, di mana beberapa formasi tempur telah dikonsolidasi atau dibubarkan.

    Unit-unit yang tersisa kini bertanggung jawab atas sektor pertahanan yang lebih luas — sebuah pergeseran yang menurut beberapa analis dapat membebani personel dan mengurangi respons operasional.

    Angka kelahiran terendah

    Para pejabat pertahanan menyebutkan angka kelahiran Korea Selatan yang mencapai rekor terendah,  sebagai alasan utama menyusutnya jumlah wajib militer. Tren ini dikhawatirkan akan semakin intensif di tahun-tahun mendatang.

    Meskipun ada penyesuaian jumlah pasukan, militer Korea Selatan mengakui realitas demografi ini menimbulkan tantangan jangka panjang dalam menjaga kesiapan.

    Dalam upaya memperlambat penurunan tersebut, Kementerian Pertahanan telah mempertimbangkan untuk menerapkan langkah-langkah seperti meningkatkan rekrutmen tentara perempuan.

    Militer Korsel juga memberikan bonus untuk tugas jangka pendek, dan mengurangi jumlah prajurit pria yang ditugaskan untuk tugas tambahan non-tempur.

    Meski begitu, para kritikus berpendapat upaya-upaya ini tidak akan cukup untuk mengatasi kekurangan struktural militer tersebut.

    Seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan meskipun persenjataan canggih dan pelatihan yang lebih baik dapat mengimbangi berkurangnya jumlah pasukan, pasti ada batasan dalam mengganti manusia dengan teknologi. Terutama ketika menghadapi musuh yang bersenjata lengkap di seberang perbatasan.

    Berkurangnya tentara Korsel ini sangat mengkhawatirkan mengingat program nuklir dan rudal Korea Utara yang masih berlangsung.

    Bukan sekadar teori

    Menurut para ahli, ketegangan keamanan regional, ditambah dengan penarikan pasukan darat konvensional, dapat mengikis kemampuan pencegahan, kecuali diimbangi dengan kemampuan alternatif yang kredibel dan kerja sama lebih erat dengan Amerika Serikat.

    Kementerian telah mengindikasikan sedang meninjau rencana restrukturisasi lebih luas, guna memanfaatkan personel yang tersedia dengan lebih baik.

    Selain itu akan menyederhanakan pelatihan, dan memperkuat kapasitas respons cepat.

    Anggota parlemen dari partai berkuasa maupun oposisi telah mendesak strategi jangka panjang yang lebih rinci, untuk mencegah kompromi dalam kesiapan.

    Choo, yang mempublikasikan data tersebut, mendesak pemerintah untuk menyadari skala tantangan dan bersiap menghadapi lingkungan keamanan yang dihadapi dalam beberapa dekade mendatang.

    Ia menambahkan perdebatan ini bukan sekadar teori, tetapi soal siapa yang akan berada di garis depan untuk membela negara Korea Selatan ketika saatnya perang tiba.  (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini