Tonton Youtube BP

Militan Hamas eksekusi tiga warga Gaza di muka umum

Jeffry Wuisan
25 Sep 2025 20:18
3 minutes reading

PRIORITAS, 25/9/25 (Kota Gaza): Militan Hamas mengeksekusi mati dengan cara menembak di kepala tiga warga sipil Palestina di depan umum di Kota Gaza.

Militan Hamas menuduh tiga orang tersebut sebagai agen mata-mata Israel di Jalur Gaza.

Tragisnya ekseskusi ini terjadi beberapa jam setelah Inggris, Kanada dan Australia mengakui negara Palestina di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)

Ketiga pria tersebut, yang matanya ditutup matanya, ditembak mati dari jarak dekat di jantung Kota Gaza di hadapan banyak orang, termasuk banyak pendukung muda kelompok Islamis tersebut. Para penonton dilaporkan bersorak dan meneriakkan “Allahu Akbar.”

“Sebuah kain yang ditempelkan pada salah satu jenazah bertuliskan : “Tentara bayaran pedang — saatnya memenggal kepala kalian,” kata para saksi, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Ynetnews, hari Kamis (25/9/25).

Sebuah pesan yang ditempel di salah satu mayat warga Palestina yang dieksekusi militan Hamas.(ynetnews)

Militan Hamas malah menyampaikan pembunuhan tersebut sebagai pesan kepada Israel dan dunia, yang bertujuan untuk menegaskan cengkeraman mereka masih ada di Jalur Gaza.

Jaga disiplin

Kelompok tersebut juga mengatakan eksekusi tersebut merupakan bagian dari upaya, untuk menjaga disiplin internal.

Seorang sumber senior militan Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan, lima tersangka warga Palestina lainnya telah menyerahkan diri dalam 72 jam terakhir.

Pasukan keamanan militan Hamas dilaporkan sudah menahan dan menginterogasi mereka. “Beberapa dari mereka dipersiapkan untuk berintegrasi kembali ke masyarakat,” tambah sumber tersebut.

Laporan para saksi di Kota Gaza dan pernyataan dari militan Hamas tidak dapat diverifikasi secara independen.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional dan lokal,  telah berulang kali memperingatkan eksekusi publik dan pembunuhan di luar hukum melanggar hukum internasional.

Eksekusi tersebut terjadi beberapa jam setelah Inggris, Kanada, dan Australia mengumumkan pengakuan negara Palestina — langkah yang menuai beragam reaksi di Gaza.

Militan Hamas menyebut pengakuan tersebut sebagai langkah penting, tetapi menyatakan harus diikuti dengan langkah-langkah praktis seperti segera mengakhiri perang Israel di Gaza.

Mereka juga menuntut isolasi internasional terhadap Israel, dan rujukan para pemimpin Israel ke pengadilan internasional.

Israel tambah pasukan

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan telah mengerahkan tambahan pasukan brigade ketiga —brigade ke-36— ke Kota Gaza setelah dua minggu persiapan.

Pasukan baru tersebut, menurut militer, beroperasi melawan kubu pertahanan militan Hamas di kota itu bersama brigade ke-162 dan ke-98.

Militer Israel mengatakan lebih dari 550.000 warga sipil sejauh ini telah meninggalkan Kota Gaza dan pindah ke selatan.

Dalam sebuah pernyataan kepada media asing, juru bicara IDF, Brigjen Efi Defrin, menuduh militan Hamas mengeksploitasi penduduknya dan ingin memperpanjang perang.

“Strategi ini tidak akan berhasil. Kami tidak punya pilihan selain berjuang demi masa depan kami,” ujarnya.

Menurut dia, pasukan Israel memfokuskan operasinya pada benteng-benteng utama militan Hamas dan bertempur baik di atas maupun di bawah tanah.

Defrin juga menyebut militan Hamas mengancam warga sipil yang hendak mengungsi meninggalkan zona pertempuran.

“Militan Hamas tidak melindungi penduduk Gaza. Mereka jusru mengorbankan mereka”, ungkapknya.

Ia mengatakan pasukan Israel tetap bekerja sepanjang waktu untuk memulangkan sisa sandera yang masih “Kami menghancurkan terowongan teror Hamas, dan mengamankan wilayah yang lebih aman bagi semua orang”, paparnya.(P-Jeffry W)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x