PRIORITAS, 13/1/25 (Jakarta): Infeksi saluran pernafasan akibat Human Metapneumovirus (HMPV) belakangan ini banyak dibahas dan meresahkan masyarakat. HMPV merupakan salah satu dari banyak mikroorganisme atau agen penyebab penyakit Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA), baik pada saluran napas atas maupun bawah, yang ditemukan hampir sepanjang tahun.
Untungnya, mengatasi infeksi tersebut, dapat dilakukan dengan pemberian vaksin influenza yang ternyata bisa memberikan kekebalan terhadap infeksi akibat Human Metapneumovirus (HMPV). Itu karena gejala HMPV mirip seperti flu biasa.
Berita tentang HMPV dalam beberapa hari belakangan ini mencuat di berbagai media seiring merebaknya kasus penyakit tersebut di China dan dilaporkan telah ditemukan di Indonesia.
Data pada Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyebutkan, jumlah penderita ISPA dan pneumonia memang sedang meningkat. Disebutkan, sejak bulan November tahun 2024, pola ini relatif berulang setiap tahun di mana kasus ISPA cenderung meningkat menjelang akhir tahun hingga awal tahun.
“HMPV ditemukan pada 2001. Jadi, virus ini bukanlah virus baru, tidak seperti COVID-19 yang memang baru pertama kali ditemukan tahun 2019 lalu,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati di Jakarta, belum lama berselang.
Dari data hasil pemeriksaan, kasus ISPA yang disebabkan oleh HMPV sudah ada sejak 2022 di Jakarta. Virus penyebab ISPA, selain HMPV, yang saat ini beredar dan dominan adalah virus influenza tipe A H1N1 pdm2009, Rhinovirus dan Respiratory Syncytial Virus.
Sampai saat ini, sesuai data yang diperoleh Dinas Kesehatan, jumlah penderita ISPA akibat HMPV sebanyak 19 kasus (2022), 78 kasus (sampai Oktober 2023) dan 100 kasus (2024). “Data ini akan kami terus lengkapi melalui koordinasi dengan berbagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Laboratorium yang ada di Jakarta,” kata Ani.
Gejala mirip flu biasa
Vaksin influenza yang bisa memberikan kekebalan terhadap infeksi akibat HMPV dilakukan karena gejala HMPV mirip seperti flu biasa. “Walaupun bukan vaksin langsung yang melindungi HMPV, vaksin influenza dapat memberikan kekebalan terhadap penularan (HMPV),” kata Ketua Tim Kerja Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Kementerian Kesehatan, Nani Rizkiyati, dalam diskusi daring “Kenali ISPA dan Pneumonia untuk Kita Cegah dan Obati” yang diadakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta di Jakarta, Senin (13/1/25).
Nani merujuk informasi dari pakar kesehatan menjelaskan orang-orang yang sudah divaksin influenza memiliki risiko yang kecil untuk tertular HMPV. Hanya saja, sambung dia, vaksin influenza belum menjadi kebijakan pemerintah sehingga belum menjadi kebijakan nasional dan karenanya masih berbayar.
Adapun HMPV memiliki karakteristik mirip seperti flu biasa dengan gejala seperti batuk, pilek, bisa juga disertai demam dan sakit tenggorokan. Kemudian, sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih sendiri tanpa memerlukan perawatan khusus.
Namun, seseorang harus waspada apabila gejalanya semakin memberat salah satunya ditandai dengan sesak napas. Bila mengalami kondisi ini, maka segeralah mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat misalnya puskesmas.
“Apabila gejalanya semakin berat, bisa sesak napas, maka jangan meremehkan. Tapi jangan panik, yang perlu kita lakukan adalah tetap waspada,” ujar Nani. Ia menambahkan, demi mencegah terkena virus ini dan menjadi sakit, masyarakat perlu melakukan langkah pencegahan.
Selain imunisasi, langkah lainnya yakni memakai masker bila berada di kerumunan, rutin mencuci tangan dan menghindari kontak langsung dengan seseorang yang mengalami gejala flu. “Waspada jika kontak dengan unggas mati mendadak, kemudian flu. Itu harus segera ke puskesmas biar diperiksa, diusap (swab) tenggorok, hidung agar diketahui virusnya apa, subtipenya apa,” kata dia.
Nani menambahkan hingga saat ini belum ada laporan kematian akibat HMPV. Laporan pasien yang meninggal dunia, sambung dia, sebetulnya dia menderita mendadak penyakit lain. “Jadi, bukan karena kena HMPV terus meninggal. Itu tidak ada. Karena gejalanya flu ringan,” katanya. (P-ht)