Selain Singapura, Channel News Asia (CNA) juga menyoroti kabar pergantian menteri. Media itu memuat artikel Indonesian Finance Minister Sri Mulyani Removed as Prabowo Reshuffles Cabinet Following Weeks of Protest. Fokusnya pada rekam jejak Purbaya di luar jabatan LPS sebelum masuk kabinet.
South China Morning Post (SCMP) ikut mengangkat kasus ini dengan tajuk Can Indonesia’s Cabinet Reshuffle Restore Public Trust and Calm Protesters?
Laman berita Hong Kong itu membahas kontroversi ucapan Purbaya soal demonstrasi yang disebut hanya mewakili “sebagian kecil dari rakyat kita”. Pernyataan itu menimbulkan gelombang kritik sebelum akhirnya Purbaya meminta maaf.
The Straits Times menilai kebijakan Purbaya disebut sebagai langkah “reflasi” dengan risiko besar.
“Namun, para kritikus memperingatkan bahwa kebijakan ‘reflasi’ Dr. Purbaya, yang didorong oleh ikatan politik, berisiko menimbulkan ketidakstabilan pasar meskipun ia berniat untuk menstimulasi perekonomian,” tulis media itu.
Pola liputan lintas media menunjukkan satu hal jelas. Purbaya muncul sebagai tokoh ekonomi dengan gaya blak-blakan. Julukan menteri cowboy style resmi menempel di pundaknya, menandai awal jabatan penuh sorotan publik dan pasar global. (P-Khalied M)
No Comments