32.7 C
Jakarta
Wednesday, June 4, 2025

    Megawati prihatin Airlangga Hartarto mundur dari Ketum Partai Golkar

    Terkait

    PRIORITAS, 11/8/24 (Jakarta): Dunia politik di Indonesia hari ini dibuat goncang oleh peristiwa mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketua Umum DPP Partai Golkar.

    Banyak kalangan internal dan eksternal partai berlambang pohon beringin ini membuat beragam pernyataan oleh karena peristiwa ini.

    Termasuk Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menyampaikan rasa prihatin atas mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar. Respons Megawati itu disampaikan oleh Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.

    Dilaporkan, Hasto awalnya mengatakan situasi politik terkini memberikan pembelajaran berharga, dimana harus betul-betul kokoh dan bisa bersatu secara kolektif. Kekuatan kolektif itu, lanjut Hasto, akan membuat kuat dalam menghadapi tekanan dan intervensi apapun, bahkan dengan menggunakan hukum sekalipun.

    “Maka Ibu Mega menyatakan prihatin, dan sangat mengkhawatirkan terhadap kehidupan demokrasi ke depan karena implikasinya itu nantinya juga sangat luas,” kata Hasto mengulangi pernyataan Megawati, Minggu (11/8/24).

    Terkejut mundurnya Airlangga

    Sementara itu, Hasto sendiri mengaku terkejut mendengar kabar mundurnya Airlangga sebagai Ketum Golkar. Ia mengaku langsung dipanggil untuk melapor ke Megawati Soekarnoputri.

    “Dan membangun kerja sama politik yang baik di dalam, tapi kadang kami banyak bekerja sama dengan Partai Golkar selain dengan partai yang lain seperti Gerindra, PKP, Perindo, dan Hanura dan juga Partai Amanat Nasional. Sehingga ini sangat mengejutkan. Karena ini (masih masanya) dalam rangka Pilkada serentak dan muncul kejadian politik yang dari kami (ini merupakan) suatu hal luar biasa yang menyentuh aspek kedaulatan partai,” jelas Hasto.

    Dikatakan, PDIP akan berhati-hati. Disebutnya, ini tantangan bagi bangsa.

    “Kemudian tentu saja ini tantangan bagi kita sebagai bangsa, termasuk bagi partai politik. Untuk betul-betul menunjukkan kedaulatan sebagai partai yang mengemban amanah dari rakyat, dan partai itu selalu memiliki mekanisme terkait dengan kepemimpinan,” jelas Hasto.

    Selanjutnya, dia juga mengulas bagaimana PDIP memiliki pengalaman pada masa Orde Baru. Di mana, lanjut dia, berbagai intervensi kekuasaan terjadi dan itu dilakukan untuk mengerdilkan demokrasi, menjauhkan prinsip-prinsip kedaulatan partai.

    “Ketika watak kekuasaan sudah berbeda di dalam tujuan membangun demokrasi itu, dalam situasi tantangan yang tidak mudah seperti persoalan global, tantangan di Timur Tengah, harga-harga pangan yang naik, persoalan perekonomian kita, tidak adanya supremasi hukum maka kami mengkhawatirkan itu akan membawa dampak yang kurang baik termasuk dalam perekonomian nasional kita,” jelas Hasto.

    Kendati begitu, dia menegaskan, PDIP tak ingin mencampuri urusan partai lain. “Sebagai partai politik, PDI Perjuangan tidak campur tangan terhadap rumah tangga partai politik lain. Tetapi tentu saja terhadap apa yang terjadi, itu sangat mengejutkan. Kami prihatin karena kami juga bisa merasakan suasana kebatinan di balik itu,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, Airlangga Hartarto menyatakan mundur dari Ketum Partai Golkar. Mundurnya Airlangga ini sudah berlaku sejak Sabtu (10/8/24) malam kemarin. (P-DTK/jr) — foto ilustrasi istimewa

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini