PRIORITAS, 1/6/25 (Tokyo): Informasi yang diterima Beritaprioritas, Minggu (1/6/25) ini menyebutkan, terjadi kelangkaan bahan pokok beras di Jepang, yang mengakibatkan warga antre berkepanjangan di toko-toko kelontong berbagai kota, meski harganya melonjak drastis mencapai Rp1,3 juta per karung (setara 60 kg beras mentah).

Dilaporkan, pada Sabtu (31/5/25) kemarin, warga mengantre saat membeli beras yang ditimbun pemerintah. Pengeluaran stok beras pemerintah itu dimaksudkan untuk mengatasi kenaikan harga yang terus terjadi di toko-toko kelontong setempat.
Pemerintah keluarkan stok awal Juni ini
Ya, Pemerintah Jepang berencana menjual 300.000 ton stok beras kepada jaringan supermarket besar demi menekan lonjakan harga yang terjadi belakangan ini.
Disebutkan, rencana ini ditargetkan mulai berjalan pada awal Juni 2025, dengan harapan harga beras di pasar bisa turun hingga setengah dari harga saat ini.
Sementara itu, Menteri Pertanian Jepang, Shinjiro Koizumi, menyampaikan pada Senin 26 Mei 2025 lalu, pemerintah akan menjual beras hasil panen tahun 2022 sebanyak 200.000 ton dan 100.000 ton dari panen tahun 2021. Harga jualnya dipatok 11.556 Yen atau sekitar Rp1,3 juta untuk satu karung beras mentah seberat 60 kilogram.
Apabila dihitung dalam ukuran yang biasa dijual di pasaran, harga beras itu setara dengan sekitar 2.160 Yen atau Rp245.000 untuk kemasan lima kilogram. Selain itu, pemerintah juga akan menanggung biaya pengiriman beras ke supermarket agar distribusi berjalan lancar.
Diketahui, kebijakan ini menandai perubahan besar dalam cara pemerintah melepas stok beras. Sebelumnya, penjualan dilakukan melalui sistem lelang. Kini, beras akan didistribusikan melalui kontrak langsung tanpa tender. Demikian dari CNN melansir Reuters. (P-me)