26.7 C
Jakarta
Tuesday, June 17, 2025

    Koruptor ratusan triliun divonis ringan, Prabowo bilang kalau bisa 50 tahun

    Terkait

    PRIORITAS, 30/12/24 (Jakarta): Menyampaikannya secara spontan, Presiden Prabowo Subianto tiba-tiba menyinggung soal hakim yang memvonis ringan terdakwa yang merugikan negara ratusan trilun rupiah. “Kalau sudah jelas, jelas melanggar, jelas mengakibatkan kerugian triliun ya semua unsurlah, terutama juga hakim-hakim ya vonisnya jangan terlalu ringanlah, nanti dibilang Prabowo nggak ngerti hukum lagi,” kata Prabowo.

    Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat memberikan pengarahan di acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) – Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 di Bappenas, Jakarta, Senin (30/12/24).

    Sudah dapat diterka, kasus yang disinggung Prabowo mengarah pada kasus korupsi dengan terdakwa Harvey Moeis. Kasus ini menyebabkan kerugian negara Rp300 triliun, tapi Harvey Moeis hanya divonis hanya 6,5 tahun penjara.

    Prabowo mengatakan rakyat memahami vonis tersebut yang tidak sebanding. “Tapi rakyat pun ngerti, rakyat di pinggir jalan ngerti, rampok triliunan, eh ratusan triliun, vonis sekian tahun,” tutur Prabowo sambil tersenyum. Tak hanya itu, Prabowo melanjutkan, “Nanti jangan-jangan di penjara pakai AC, punya kulkas, pake TV.”

    Prabowo lalu memanggil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Adrianto dan Jaksa Agung ST Burhanuddin yang juga hadir dalam acara. Prabowo mendorong agak Jaksa Agung naik banding. Kalau bisa, menurutnya, diberi vonis 50 tahun.

    “Tolong Menteri Pemasyarakatan ya, Jaksa Agung, naik banding nggak? Naik banding ya, naik banding. Vonisnya ya 50 tahun begitu kira-kira,” ujar Prabowo disambut riuh peserta Musrenbang yang antara lain terdiri atas seluruh jajaran Kabinet Merah Putih, pimpinan Polri dan TNI, serta diikuti secara online para kepala daerah (gubernur, bupati dan walikota). (P-ht)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini