25.6 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

    Konflik Timur Tengah membara, PBB kutuk serangan Israel di Gaza

    Terkait

    PRIORITAS, 22/10/24 (Jakarta): Konflik di Timur Tengah belum terlihat tanda surut. Israel terus membangun serangan ke jalur Gaza hingga Lebanon. PBB sendiri sudah berulang kali meminta para pihak yang berseteru untuk menghentikan serangan yang sudah membawa korban warga sipil yang tidak sedikit.

    Terkini, Senin (21/10/24) Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dikabarkan mengecam keras pembunuhan massal warga sipil di Gaza Utara di tengah serangan mematikan Israel di wilayah Palestina tersebut.

    Sisi lain, di waktu yang hampir bersamaan Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit bertemu dengan komandan militer Lebanon Jenderal Joseph Aoun di Beirut untuk membahas agresi Israel di Lebanon. Menurut pernyataan dari kantor Aoun, Aboul-Gheit dan jenderal meninjau situasi umum di Lebanon sehubungan dengan perang yang berlangsung di negara itu.

    Ssekjen Liga Arab itu pun secara terpisah bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati dan Ketua Parlemen Nabih Berri. Dalam pertemuan itu, Aboul-Gheit menegaskan dukungan Liga Arab terhadap rakyat dan negara Lebanon, dan menyerukan gencatan senjata segera serta penarikan pasukan Israel dari Lebanon Selatan.

    Israel telah melancarkan operasi udara besar-besaran di Lebanon sejak 23 September terhadap apa yang disebutnya sebagai target Hizbullah, dalam eskalasi dari perang lintas batas selama setahun antara Israel dan kelompok Lebanon tersebut sejak dimulainya serangan brutal Israel di Gaza.

    Hampir 2.500 orang telah tewas dan lebih dari 11.500 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon. Israel memperluas konflik pada 1 Oktober tahun ini dengan meluncurkan serangan darat ke Lebanon Selatan.

    Sementara, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dari Hamilton, Kanada, mengecam keras pembunuhan massal warga sipil di Gaza Utara. “Sekretaris Jenderal dengan tegas mengutuk serangan berlanjut dan makin bertambahnya korban jiwa di Gaza, termasuk serangan udara Israel di Beit Lahia, yang menewaskan puluhan warga Palestina, di antaranya banyak wanita dan anak-anak,” kata juru bicara PBB Farhan Haq dalam konferensi pers, Senin (21/10/24).

    Ia menyerukan perlindungan dan penghormatan kepada warga sipil. Haq menyatakan bahwa Sekjen PBB “sangat prihatin dengan situasi warga sipil yang semakin memburuk di Gaza Utara, termasuk perpindahan massal dan kurangnya kebutuhan pokok untuk bertahan hidup.”

    “Sekretaris Jenderal menyerukan akses yang segera dan tidak terhalang bagi tim kemanusiaan dan penyelamat untuk menyelamatkan warga Gaza utara,” kata Haq, seraya mencatat bahwa serangan Israel baru-baru ini terhadap rumah sakit di Gaza Utara “memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah sangat parah dan membahayakan nyawa puluhan ribu orang.”

    Menekankan pentingnya “perawatan medis dan pasokan penting,” Haq mengatakan bahwa “pelanggaran hukum kemanusiaan internasional di Gaza oleh semua pihak dalam konflik ini tidak dapat diterima, dan pertanggungjawaban atas kejahatan internasional yang dilakukan oleh pihak mana pun adalah hal yang penting.” Haq juga kembali menegaskan seruan Guterres untuk gencatan senjata segera dan pembebasan sandera di Gaza.

    Pada Sabtu (19/10/24) lalu, serangan udara Israel menargetkan Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara, menewaskan setidaknya 87 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak. Serangan Israel juga menghancurkan satu blok perumahan di Beit Lahia, Gaza Utara, menurut saksi mata.

    Tentara Israel terus melakukan serangan besar-besaran di Gaza Utara di tengah pengepungan yang mencekik wilayah tersebut. Antara memberitakan, serangan ini merupakan episode terbaru dalam kampanye brutal Israel yang telah menewaskan lebih dari 42.600 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai 99.800 lainnya sejak tahun lalu setelah serangan Hamas.

    Perang Israel telah membuat hampir seluruh penduduk Gaza terlantar, memperburuk kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan karena blokade yang terus berlangsung. Israel menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza. (P-bwl)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -

    Terkini