PRIORITAS, 6/2/25 (Jakarta): Klub bola voli Tangguh asal Korea Selatan, Red Sparks yang turut diperkuat Megawati Hangestri Pertiwi akan datang lagi ke Indonesia pada tahun 2025 ini. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) rencana akan mendatangkan kembali klub tersebut.
Direktur Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kemenpora, Ferry Kono mengatakan, ada 30 acara yang akan dilangsungkan pada tahun ini termasuk mendtangkan klub asal Korsel yang diperkuat pemain voli nasional, Megawati Hangestri Pertiwi . Selaian itu, ada Challenger FIBA 3×3 World Tour 2025, FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025, Piala Dunia Bola Voli U-20 putri, hingga event olahraga cheerleading.
“Ini menjadi tahun pertama LPDUK yang kalender eventnya mencapai hampir 30-an. Kecuali di bulan Maret karena masuk Ramadan,” kata Ferry dalam jumpa persnya, di kawasan Gatot Subroto, Kamis (6/2/25). “Tapi praktis untuk event kelas dunia, kami punya event FIBA dan women series di bulan Juli. Kemudian kami bersama-sama PP PBVSI akan ada World Cup U-20 Championship putri, yang dilaksanakan di Jawa Timur.”
“Lalu kami juga sudah diinstruksikan Mas Menteri (Menpora Dito Ariotedjo) untuk mendukung World Gymnastic pad September mendatang,” lanjutnya. Ferry juga mengungkapkan rencana untuk mengulang kesuksesan event voli dengan mendatangkan kembali salah satu tim Korea Selatan, Red Sparks, pada pertengahan tahun ini.
“Saya pikir masih banyak banget dari event yang sifatnya games, maupun festival yang akan diselenggarakan,” Ferry mengungkapkan. Terbaru, Ferry juga meluncurkan program terbarunya di tahun 2025 dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama CEO United Allstars. Kerja sama ini dilakukan dengan tujuan menciptakan program-program inovatif dalam mendukung perkembangan cheerleading sebagai olahraga profesional.
“Melalui kerja sama ini, kami ingin membawa cheerleading ke level yang lebih tinggi di Indonesia, dengan menyediakan praltform untuk talenta muda, serta memperkenalkan olahraga ini ke seluruh penjuru Tanah Air,” tuturnya.
“Sekali lagi, kami ingin fokus mengembangkan industri olahraga. Dan menurut kajian kami, olahraga ini sebenarnya sangat berkembang di Indonesia. Kalau zaman dulu cheerleader selalu masuk di tengah lapangan saat event basket dan ternyata atlet-atlet cheerleader kita ini juga sudah mampu berkompetisi secara global karena sering ikut kejuaraan.”
“Nah, kami ingin sekali ini dikembangkan sebagai sebuah bahan sportainment untuk kemudian menjadi usaha mendapatkan talent dan siapa tahu ada atlet-atlet kita yang datang dari sekolah. Yang harapannya mampu mewakili Indonesia di level atas,” tuturnya.
Sementara itu, CEO United Allstars Ardiyansyah Djafar berharap kerja sama ini bisa terus dikembangkan, dan membuka peluang untuk dipertandingkan di tingkat Olimpiade, seperti break dance seperti dilansir dari Detik.com. “Cheerleading sendiri sudah menjadi olahraga prestasi yang memang federasinya mendunia. Kita harus bangun dan bersiap dari sekarang. Jangan menunggu sampai masuk Olimpiade, tapi kitanya tidak siap,” kata Djafar. (P-wr)
