Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. (Foto: Ist)
PRIORITAS, 31/12/24 (Jakarta): Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyatakan pada tahun 2024, Indonesia telah mengalami berbagai dinamika dalam perjalanan kehidupan berbangsa. Ia juga menyebutkan, sebagai negara besar dengan keragaman budaya, agama, dan aspirasi, Indonesia telah menghadapi tantangan politik yang penuh dengan persaingan, polarisasi, dan harapan untuk perubahan menuju masa depan yang lebih baik.
“Pemilu 2024 yang baru saja selesai dilaksanakan, mencerminkan vitalitas demokrasi Indonesia. Dalam menghadapi dinamika yang terjadi, Muhammadiyah terus berkomitmen untuk menjaga keseimbangan dalam menyikapi dinamika politik bangsa,” ucap Haedar Nashir dalam siaran pers, Selasa (31/12/24).
Menurut Haedar Nashir, politik seharusnya tidak hanya berfokus pada kekuasaan, tetapi juga harus menjadi sarana untuk memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan yang mulia. Ia mengingatkan politik harus berfungsi untuk menyatukan, bukan memecah; untuk mendorong kemajuan, bukan kemunduran; serta untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat, bukan hanya sebagian golongan.
“Muhammadiyah mengapresiasi kemajuan-kemajuan yang diperoleh bangsa Indonesia di berbagai bidang, termasuk dalam kemajuan fisik dan sumber daya manusia, meskipun semuanya masih perlu terus dikembangkan dalam satu kesatuan antara kemajuan ragawi dan ruhani. Bersamaan dengan itu Indonesia masih menghadapi banyak tantangan dan masalah yang mesti dihadapi dan dicarikan solusi secara sistemik,” ucap Haedar.
Prasyarat kemajuan bangsa Indonesia
Ia menekankan, untuk memajukan bangsa dan mencapai cita-cita nasional, sangat penting untuk menyelesaikan berbagai masalah dan agenda sebagai prasyarat agar Indonesia dapat menjadi lebih maju, adil, dan sejahtera.
Menurutnya, beberapa masalah dan agenda nasional yang perlu diperhatikan meliputi isu agama dan moral, pemberantasan korupsi dan penegakan hukum, konsolidasi demokrasi pasca-Pemilu 2024, Pilkada 2024, serta kebijakan publik yang berpihak pada rakyat.
“Tanwir Muhammadiyah di Kupang menyampaikan rekomendasi dalam kehidupan beragama yang menekankan pentingnya peran agama sebagai landasan penguatan karakter moral. Khususnya dalam menghadapi fenomena negatif seperti bunuh diri, gangguan kesehatan mental, pinjaman online, judi online, dan pornografi,” kata Haedar.
Haedar menegaskan, Muhammadiyah mendukung pemberantasan korupsi dengan tegas dan tuntas, serta penegakan hukum yang berani.
“Penting disertai political will seluruh pihak di jajaran pemerintahan baik eksekutif, legislatif, yudikatif, termasuk Kejaksaan, TNI dan Polri, serta lembaga-lembaga hingga ke pemda seluruh Indonesia,” lanjutnya.
Haedar juga berharap, pemerintah baru yang terpilih melalui Pemilu 2024, baik presiden, wakil presiden, maupun anggota legislatif, dapat memenuhi tuntutan dan harapan yang tercantum dalam mandat konstitusi.