34 C
Jakarta
Friday, October 18, 2024

    Kemenkes: COVID-19 varian JN.1 melonjak di Indonesia, ini 11 gejalanya

    Terkait

    PRIORITAS, 27/5/24 (Jakarta): Kasus infeksi COVID-19, khususnya varian JN.1 melonjak di Indonesia.

    Ya, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), merujuk pada data Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) Indonesia 2024, saat ini yang memicu lonjakan kasus di Indonesia ialah varian JN.1.

    Berdasarkan data laporan mingguan nasional COVID-19 Kemenkes, periode 12-18 Mei 2024 mencatat, terdapat 19 kasus konfirmasi, 44 kasus rawat ICU, dan 153 kasus rawat isolasi. Tren positivity rate mingguan di angka 0,65 persen dan nol kematian. Tren orang yang dites per minggu mencapai 2.474 orang.

    Namun, kendati terjadi peningkatan kasus Covid-19, Kemenkes menekankan, hal itu tidak diikuti dengan peningkatan angka rawat inap (hospitalisasi) dan kematian.

    Kendati begitu, Anda tetap perlu waspada karena JN.1 merupakan varian baru yang berasal dari subvarian BA2.86 varian omicron COVID-19.

    Sebagaiman dilansir dari laman Today, gejala yang dihasilkan JN.1 tampak serupa dengan gejala yang disebabkan oleh strain lain, seperti berikut ini.

    1. Demam atau menggigil
    Demam merupakan respons tubuh terhadap infeksi dan merupakan gejala umum COVID-19, termasuk varian JN.1. Demam biasanya diartikan sebagai suhu tubuh di atas 38 derajat celsius. Menggigil sering menyertai demam saat tubuh berusaha menaikkan suhu internal untuk melawan virus. Pengalaman demam bisa bervariasi, dari ringan hingga parah, serta dapat datang dan pergi.

    2. Sakit tenggorokan
    Infeksi COVID-19 varian JN.1 dapat menyebabkan peradangan pada tenggorokan. Virus ini bisa membuat tenggorokan terasa gatal, kering, atau nyeri saat menelan. Sakit tenggorokan tersebut disebabkan oleh virus yang menyerang jaringan lunak di tenggorokan, menyebabkan iritasi dan peradangan.

    3. Hidung tersumbat atau pilek
    Gejala pernapasan atas seperti hidung tersumbat atau pilek sering muncul pada varian JN.1. Virus dapat menyebabkan peradangan pada saluran hidung, menghasilkan lendir yang berlebih. Gejala ini mirip dengan flu biasa dan bisa menyebabkan ketidaknyamanan signifikan, membuat pernapasan melalui hidung sulit.

    4. Batuk
    Batuk merupakan gejala yang sangat umum pada Covid-19. Pada varian JN.1, batuk sering bersifat kering dan terus-menerus. Batuk terjadi karena virus menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Batuk yang parah atau berkepanjangan bisa menyebabkan nyeri dada dan kesulitan tidur.

    5. Kelelahan
    Kelelahan ekstrem merupakan gejala umum Covid-19 varian JN.1. Pasien sering merasa sangat lelah meski tidak melakukan aktivitas fisik yang berat. Kelelahan ini disebabkan oleh tubuh yang bekerja keras melawan infeksi. Rasa lelah bisa berlangsung selama berminggu-minggu bahkan setelah gejala lainnya mereda.

    6. Sakit kepala
    Sakit kepala yang terjadi selama infeksi COVID-19 bisa bervariasi dari ringan hingga berat. Sakit kepala bisa disebabkan oleh demam, dehidrasi, atau peradangan yang disebabkan oleh virus. Sakit kepala yang terkait dengan COVID-19 sering digambarkan sebagai rasa tekan atau denyut yang berkelanjutan.

    7. Nyeri otot atau badan
    Nyeri otot atau badan merupakan gejala yang sering dilaporkan. Nyeri tersebut mirip dengan gejala flu yang menyebabkan kondisi otot-otot terasa kaku, sakit, dan lemah. Rasa sakit ini terjadi karena respon imun tubuh yang aktif melawan virus, menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.

    8. Hilangnya indra perasa atau penciuman
    Kehilangan indra perasa atau penciuman merupakan salah satu gejala khas COVID-19. Varian JN.1 juga dapat menyebabkan gejala ini, yang bisa terjadi tanpa gejala lain yang menyertainya. Kehilangan indra perasa atau penciuman tersebut terjadi karena virus menyerang sel-sel saraf yang berhubungan dengan penciuman dan perasa di hidung dan lidah.

    9. Sesak napas atau kesulitan bernapas
    Gejala ini menunjukkan virus telah memengaruhi saluran pernapasan bagian bawah. Sesak napas atau kesulitan bernapas merupakan tanda yang serius dan sering kali memerlukan perhatian medis segera. Kondisi itu terjadi karena peradangan di paru-paru yang dapat mengurangi kapasitas paru-paru untuk mengambil oksigen.

    10. Mual atau muntah
    Beberapa orang yang terinfeksi varian JN.1 mengalami gangguan pencernaan, seperti mual atau muntah. Gejala ini bisa disebabkan oleh respons tubuh terhadap infeksi atau karena virus juga memengaruhi saluran pencernaan. Mual dan muntah bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan berkontribusi pada dehidrasi.

    11. Diare
    Diare merupakan gejala gastrointestinal yang dapat terjadi pada infeksi COVID-19 varian JN.1. Virus ini dapat memengaruhi sistem pencernaan, menyebabkan peradangan di usus yang mengakibatkan diare. Diare dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidaknyamanan perut yang signifikan. (P-BST/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini