Tonton Youtube BP

Kemendikdasmen ingatkan pejabat publik cermati diksi yang baik dan etika bertutur

Khalied Malvino
1 Sep 2025 15:26
2 minutes reading

PRIORITAS, 1/9/25 (Samarinda): Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Hafidz Muksin, menegaskan pentingnya penguasaan etika berbahasa bagi pejabat publik.

Ia menyebut kecermatan memilih kata bisa mencegah kesalahpahaman dan menjaga persatuan bangsa.

Hafidz menekankan satu kata yang salah konteks dapat menimbulkan makna berbeda dan memicu kemarahan publik.

“Bahasa menunjukkan bangsa. Pejabat publik harus dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik, benar, sopan, santun, dan juga beradab,” tegas Hafidz di Samarinda, Senin (1/9/25).

Selain itu, ia mengingatkan para pejabat untuk menelaah setiap pesan yang akan disampaikan agar tidak menimbulkan persepsi keliru yang bisa menjadi ujaran kebencian.

“Apa yang akan diucapkan tolong harus betul-betul sudah mencerminkan, sudah ditelaah dengan baik agar tidak menjadi nilai-nilai yang mungkin salah dipahami oleh publik,” jelasnya.

Peran historis bahasa disorot

Hafidz juga menyoroti peran historis bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa, yang diikrarkan melalui Sumpah Pemuda.

Para pendiri bangsa menyadari bahwa hanya bahasa Indonesia mampu menjadi jembatan komunikasi antardaerah dan menjaga persatuan nasional.

Selain itu, Hafidz menekankan pentingnya pelestarian bahasa daerah. Ia menilai anak-anak kini mulai kehilangan kemampuan berbahasa daerah, bahkan sebagian merasa malu menggunakannya.

“Banyak anak yang tidak dapat lagi menggunakan bahasa daerahnya dengan lancar, bahkan ada sebagian yang malu. Ini adalah sebuah realita dan tantangan saat ini,” ungkapnya.

Hafidz menambahkan bahwa bahasa daerah menyimpan nilai karakter, kearifan lokal, dan peradaban yang penting untuk membentuk karakter bangsa santun. Ia mencontohkan krama inggil dalam bahasa Jawa yang mengajarkan etika berbahasa kepada orang lebih tua.

Sebagai tindak lanjut, Badan Bahasa terus melakukan pembinaan dan penyuluhan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta merevitalisasi 120 bahasa daerah agar warisan budaya tetap terjaga. (P-Khalied M)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x