31.3 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024

    Keluhan warga terkait pelayanan viral di Medsos, Sri Mulyani minta Ditjen Bea Cukai perbaiki diri

    Terkait

    PRIORITAS, 28/4/24 (Jakarta): Belakangan ini, pelayanan pihak Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sering mendapat sorotan publik.

    Hal ini mengundang Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, ‘turun gunung’ dan meminta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Ditjen Bea Cukai) untuk memperbaiki layanan, imbas viralnya tiga kasus.

    Sebagaimana telah jadi sorotan di media sosial (Medsos), masalah tersebut terkait kebijakan importasi barang.

    Ketiga kasus viral itu mengenai masyarakat yang membeli sepatu bola seharga Rp10 juta tapi diminta bea masuk Rp31 juta, lalu bantuan alat belajar untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) dikenakan bea masuk ratusan juta, dan kiriman paket mainan Megatron milik influencer yang ditahan Ditjen Bea Cukai.

    Gencar melakukan sosialisasi

    Selain memperbaiki layanan, Menkeu juga meminta Ditjen Bea Cukai untuk lebih gencar melakukan sosialisasi terkait kebijakan yang menjadi wewenang Ditjen Bea Cukai.

    “Arahan saya jelas, saya minta BC terus melakukan perbaikan layanan dan proaktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kebijakan-kebijakan dari berbagai K/L yang harus dilaksanakan oleh BC sesuai mandat UU yaitu sebagai border protection, revenue collector, trade facilitator, dan industrial assistance,” ujarnya dikutip dari Instagram pribadinya, Minggu (28/4/24).

    Dia juga meminta agar Ditjen Bea Cukai bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait agar dalam pelayanan dan penanganan masalah di lapangan dapat berjalan cepat, tepat, efektif sehingga memberikan kepastian kepada masyarakat.

    “Saya mengapresiasi dan berterimakasih kepada semua pihak yang telah dan terus membantu memberikan masukan maupun dukungan lain agar pelayanan dan kinerja BC dan Kemenkeu terus membaik,” ujarnya.

    Petugas BC mengoreksi

    Lebih lanjut, Menkeu juga memberikan tanggapan terkait kasus-kasus terkait Ditjen Bea Cukai yang viral di publik sepekan ini.

    Dia mengungkapkan, untuk kasus pembelian sepatu sepak bola dan mainan Megatron, ditemukan indikasi harga yang diberitahukan oleh perusahaan jasa titipan (PJT) lebih rendah dari yang sebenarnya.

    “Oleh sebab itu, petugas BC mengoreksi untuk keperluan penghitungan bea masuk dan pajaknya,” jelas Sri Mulyani dikutip dari akun Instagram resminya, @smindrawati, Sabtu (27/4/24).

    Meski demikian, Sri Mulyani menyebut, saat ini laporan itu sudah selesai ditangani dan mainan yang sempat tertahan sudah diterima oleh influencer tersebut.

    “Masalah ini sudah selesai karena Bea Masuk dan Pajaknya telah dilakukan pembayaran, sehingga barangnya pun sudah diterima oleh penerima barang,” kata dia, seperti dikutip Kompas.com.

    Sementara untuk kasus bantuan alat belajaruntuk SLB, dia bilang, barang itu sebelumnya diberitahukan sebagai barang kiriman oleh PJT pada 18 Desember 2022. Namun karena proses pengurusan tidak dilanjutkan oleh yang bersangkutan tanpa keterangan apa pun, maka barang tersebut ditetapkan sebagai Barang Tidak Dikuasai (BTD).

    “Belakangan (dari media sosial) baru diketahui bahwa ternyata barang kiriman tersebut merupakan barang hibah sehingga BC akan membantu dengan mekanisme fasilitas pembebasan fiskal atas nama dinas pendidikan terkait,” tutur Sri Mulyani. (P-KC/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini