PRIORITAS, 4/9/25 (Tangerang Selatan, Banten): Hanya berselang kurang dari seminggu, Polres Tangerang Selatan (Tangsel) bersama Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap beberapa pelaku penjarahan rumah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang berada di kawasan Bintaro, Tangsel, Banten.
“Sudah kita amankan beberapa pelaku. Sudah kita tetapkan sebagai tersangka dan sudah dilakukan penahanan,” ungkap Kapolres Tangsel, AKBP Victor Inkiriwang di Jakarta, Rabu (3/9/25).
Dikatakan, penyidik sedang melakukan pendalaman dan perkembangan selanjutnya akan disampaikan kepada publik.
Disebutkannya, Polres Tangsel bersama Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya sudah bergerak menyelidiki kasus penjarahan rumah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan statusnya sudah naik ke tahap penyidikan.
“Benar Satreskrim Polres Tangsel sudah menangani perkara tersebut bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” ujarnya, dilansir Antara.
Dijarah orang tak dikenal
Diketahui, sebelumnya rumah kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, dijarah oleh orang-orang tak dikenal pada Minggu (31/8/25) dini hari.
Dari kesaksian sejumlah warga, penjarahan itu berlangsung dalam dua gelombang.
“Gelombang pertama sekitar jam 1 (dini hari), gelombang kedua terjadi sekitar jam 3 (dini hari),” ungkao Joko Sutrisno, staf pengamanan di rumah tersebut.
Kini, rumah yang terletak persis di ujung jalan itu dijaga ketat oleh personel Kepolisian dan TNI dalam jumlah yang lebih banyak lagi.
Berdasarkan keterangan Joko dan warga lain, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa di rumah itu. Pun tak ada kendaraan roda empat yang dirusak karena memang sedang tidak ada di sana.
Kesaksian para saksi mata, penjarahan gelombang kedua merupakan yang paling mengerikan karena melibatkan ratusan orang, bahkan mungkin seribuan orang.
“Saya hanya bisa menyaksikan dari balik tirai rumah saya saja, tak berani keluar, karena banyak sekali orang-orang yang datang,” tutut seorang tetangga yang meminta namanya tak disebutkan.
Lalu, ia dan juga Joko serta Renzi memberikan keterangan yang sama bahwa para pelaku masih sangat muda. “(Usia) Paling tua mungkin 25 tahun, kebanyakan masih remaja,” demikian Ali, yang dibenarkan Jayadi. (P-*r/jr)