PRIORITAS, 28/5/25 (Korea Utara, Seoul): Korea Utara menahan empat orang terkait insiden peluncuran kapal perang baru yang berujung kegagalan dan membuat kapal seberat 5.000 ton miring dan sebagian tenggelam di galangan kapal. Media pemerintah Korean Central News Agency (KCNA) menyebut Ri Hyong Son, pejabat tinggi di Departemen Industri Persenjataan, sebagai sosok utama yang bertanggung jawab.
Tiga lainnya adalah insinyur utama, kepala bengkel konstruksi lambung, dan wakil manajer administrasi galangan kapal Chongjin.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang menyaksikan langsung insiden tersebut pekan lalu, menyebut kejadian itu sebagai “tindakan kriminal” dan berjanji memberi hukuman tegas.
Menurut KCNA, kerusakan terjadi karena sistem peluncur bermasalah, menyebabkan buritan kapal meluncur lebih cepat dan menghantam bagian bawah, sementara haluan masih tersangkut. Media pemerintah mengklaim kerusakan lebih ringan dari perkiraan awal, tanpa kebocoran besar, hanya goresan dan sedikit air laut masuk ke buritan. Perbaikan diperkirakan selesai dalam 10 hari, meski analis luar meragukannya.
Kim memerintahkan perbaikan selesai sebelum pertemuan penting Partai Buruh akhir Juni, menganggap insiden ini menyangkut kehormatan nasional.
Citra satelit menunjukkan kapal masih miring dan tertutup terpal biru, menyulitkan penilaian kerusakan. Analis militer Carl Schuster menyebut perbaikan bisa butuh 4 hingga 6 bulan, apalagi jika air laut masuk ke bagian dalam kapal. Ia menilai pengerjaan tergesa-gesa demi propaganda bisa menghasilkan kapal yang tidak ideal secara operasional. (P-Gio R)