PRIORITAS, 4/9/25 (Lisbon): Sebanyak 15 penumpang tewas dan belasan lainnya mengalami luka serius, akibat sebuah kereta (trem) Glória yang biasa mengangkut orang dari puncak bukit di Lisbon, Portugal, mengalami putus tali baja, sehingga meluncur cepat ke bawah dan menabrak gedung.
“Peringatan kecelakaan dikeluarkan pada pukul 18:04. Data awal setidaknya ada 20 korban. Sebanyak 15 orang dinyatakan tewas”, kata sebuah sumber dari Institut Kedokteran Darurat Nasional Portugal (INEM), seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Portugal News, hari Kamis (4/9/25).
Sejumlah saksi menungkapkan, para penumpang terdengar berteriak ketakutan, ketika kereta itu meluncur cepat tak terkendali dari atas bukit.
Menurut pejabat tersebut, para korban luka dibawa ke rumah sakit dan petugas pemadam kebakaran berupaya membebaskan sejumlah korban lain yang masih berada di dalam trem yang hancur.
Kepala Unit Perencanaan Acara, Protokol Negara, dan Manajemen Krisis (UPPEC) di INEM, Tiago Augusto, mengatakan kecelakaan itu juga menyebabkan 18 orang terluka, lima di antaranya luka berat dan 13 orang luka ringan, termasuk seorang anak.

Membentur bangunan
Trem atau kereta di daerah perbukitan atau pegunungan di Lisbon itu, dikenal dengan sebutan Lift Glória, dan dioperasikan perusahaan Carris.
Trem pegunungan itu menghubungkan Restauradores ke Jardim de São Pedro de Alcântara di Bairro Alto, rute sekitar 265 meter dan sangat populer di kalangan wisatawan.
Rekaman kecelakaan menunjukkan trem kuning-putih itu hancur di beberapa bagian dan tergeletak miring di dekat Avenida da Liberdade saat layanan darurat merespons.
Seseorang saksi mengatakan kepada media setempat Correio de Manha, dia mendengar ledakan besar.
Ia melihat trem itu hancur total, karena membentur bangunan, debu mengepul dan banyak orang berteriak.
Saksi lain yang bekerja di dekat lokasi kejadian mengatakan melihat salahsatu gerbong kereta menabrak trotoar, sebelum melihat gerbong kereta lainnya benar-benar kehilangan kendali.
Hari berkabung
Pihak berwenang setempat belum mengidentifikasi nama korban atau mengungkapkan kewarganegaraan mereka, tetapi mengatakan beberapa warga negara asing termasuk di antara yang tewas.

Presiden Portugal, Marcelo Rebelo de Sousa, bereaksi sedih terhadap insiden tragis itu. Ia menyampaikan belasungkawa dan solidaritas kepada keluarga yang terkena dampak.
Sebagai ungkapan belasungkawa dan solidaritas rakyat Portugal, pemerintah telah menyatakan hari berkabung nasional pada hari Kamis 4 September 2025.
Dalam sebuah pernyataan, ia mengungkapkan harapan pihak berwenang segera memastikan penyebab kecelakaan itu.
Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris, mengatakan pihaknya telah berhubungan dengan otoritas setempat dan siap memberikan bantuan konsuler, jika ada warga negara Inggris yang terkena dampak.
Kabel baja putus
Seorang pejabat teknis tranportasi Portugal, Margarida Castro Martins, menilai penyebab kecelakaan mungkin terkait dengan kabel baja (sling) penarik putus.
Jika kabel baja penarik itu putus, sarana transportasi gunung itu akan meluncur cepat ke bawah dan tak bisa dikendalikan.
Sejumlah media lokal Portugal juga sudah memuat laporan tentang bagaimana kecelakaan tragis itu terjadi dengan menyebut kemungkinan besar kabel traksinya putus.
Mantan anggota Dewan Kota Lisbon dan spesialis teknik, Fernando Nunes da Silva, mengatakan kemungkinan besar kabel traksi putus dan ketika kabel itu putus, rem tidak berfungsi.

“Lift (trem) yang turun mendapatkan momentum dan terus melaju dengan kecepatan tinggi”, jelasnya.
Terdapat dua gerbong dalam sistem tranportasi di Lisbon ini, yang masing-masing mampu mengangkut sekitar 40 orang.
Trem itu berjalan paralel satu sama lain saat bergerak naik turun bukit di jalan berkelok yang bebas lalu lintas. Gerbong-gerbong ini memang diikat dengan kabel baja.
Jalur kereta ini, pertama kali dibuka pada tahun 1885 dan dioperasikan perusahaan angkutan umum kota Carris.
Pada Rabu malam saat terjadi kecelakaan, perusahaan tersebut menyatakan semua protokol pemeliharaan telah dilaksanakan, termasuk program pemeliharaan bulanan dan mingguan serta inspeksi harian.(P-Jeffry W)