31.7 C
Jakarta
Friday, July 11, 2025

    Isu keretakan Jokowi-Prabowo upaya adu domba, Prabowo ingatkan intelijen bukan untuk memata-matai lawan politik

    Terkait

    PRIORITAS, 26/8/24 (Jakarta): Segelintir oknum yang gemar melihat RI retak ditengarai sengaja melempar isu keretakan hubungan Joko Widodo dengan Prabowo Subianto.

    Seperti dinyatakan Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Juri Ardiantoro, isu keretakan hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Presiden Terpilih RI) merupakan upaya adu domba yang sengaja dirancang untuk mengganggu keberlanjutan pemerintahan.

    Sementara itu Prabowo Subianto meminta dengan tegas agar tidak ada lagi penggunaan metode adu domba dan menegaskan. “Intelijen harus digunakan untuk kepentingan bangsa, bukan untuk memata-matai lawan politik,” tandasnya.

    Selanjutnya Juri Ardiantoro melalui keterangannya di Jakarta, Senin (26/8/24), mengatakan, spekulasi (isu keretakan) tersebut hanya akan menciptakan ketidakstabilan dan merusak fokus pada agenda pemerintah yang sedang berlangsung.

    “Jika ada upaya mengadu domba dengan nyata-nyata mengatakan hubungan Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih saat ini retak adalah upaya mengganggu agenda keberlanjutan pemerintahan,” katanya.

    Dikatakan, adu domba tersebut dirancang dengan merangkai berbagai informasi, peristiwa, dan kejadian yang terjadi belakangan ini, kemudian menyimpulkan dengan nada yakin, telah terjadi keretakan.

    Prabowo tegas menampik

    Kemudian, Juri menjelaskan, fokus utama Pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini ialah meletakkan pondasi yang kuat untuk memuluskan transisi pemerintahan.

    Disebut Juri, Presiden Joko Widodo memberikan tempat dan kesempatan yang luas bagi Prabowo yang merupakan Presiden Terpilih untuk menyusun agenda-agenda strategis untuk menjalankan visi dan misinya demi keberlanjutan pemerintahan.

    “Dimana letak keretakannya? Itulah yang menjadi pertanyaan Pak Prabowo. Presiden Terpilih tegas menampik berbagai spekulasi, rumor, bahkan upaya-upaya politik yang bertujuan mengadu domba dengan Presiden Joko Widodo,” katanya.

    Selanjutnya Juri menambahkan, politik adu domba merupakan politik usang yang sangat tidak disukai oleh masyarakat Indonesia.

    “Jadi, berhentilah membangun narasi dan spekulasi yang bersifat pecah belah kita sebagai bangsa,” katanya.

    Prabowo peringatkan pihak intelijen

    Sebelumnya di penutupan Kongres PAN, Sabtu (24/8/24), Prabowo menanggapi isu keretakan dengan Presiden Jokowi.

    Lalu, Prabowo menyebut isu tersebut sebagai upaya adu domba dan mengaku tidak mempermasalahkan hal itu.

    Bahkan dengan nada tegas Prabowo Subianto meminta agar tidak ada lagi penggunaan metode adu domba dan menegaskan, intelijen harus digunakan untuk kepentingan bangsa, bukan untuk memata-matai lawan politik. (P-ANT/jr)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini