PRIORITAS, 27/2/25 (Jerusalem): Pemerintah Israel sudah berhasil mengidentifikasi empat jenazah sandera yang baru diserahkan militan Hamas, hari Kamis dinihari. Hasil positif tes DNA jenazah para sandera di Institut Kedokteran Forensik Nasional Abu Kabir di Tel Aviv ini, diinformasikan pihak pemerintah Israel kepada para keluarga korban.
“Keluarga Shlomo Mansour dan Tsachi Idan memberi tahu jenazah keduanya telah teridentifikasi cocok di Institut Kedokteran Forensik Nasional”, media Israel Ynet melaporkan, seperti dikutip Beritaprioritas.com hari Kamis malam (27/2/25).
Jasad para sandera ini sebelumnya dibawa militer Israel ke tim dokter di Institut Kedokteran Forensik Nasional Abu Kabir di Tel Aviv, sekitar pukul 04.14 pagi, setelah menerima dari Palang Merah Internasional (ICRC) di Rafah, Jalur Gaza.
Hamas menyebut keempat peti mati tersebut berisi jasad empat pria sandera masing-masing Tsahi Idan, Ohad Yahalomi, Itzik Elgarat dan Shlomo Mnatzur. Mereka diculik dari tempat tinggalnya di Kibbutz Nahal Oz dan Kibbutz Nir Oz, ketika militan Hamas dan kelompoknya membobol pagar perbatasan Gaza dan menyerang Israel Selatan, 7 Oktober 2023.
Sebelumnya Jenazah para sandera telah menjalani pemeriksaan forensik awal di Persimpangan Kerem Shalom, sebelah selatan Israel berbatasan dengan Mesir, untuk memastikan identitas mereka. Namun pemerintah Israel ingin memastikan lebih teliti dengan melakukan tes DNA. “Jasad empat sandera yang dibunuh berada dalam pengawasan IDF (Angkatan bersenjata Israel)”, Kantor Perdana Menteri (PMO) mengonfirmasi.
Hormati para korban
Para keluarga sandera terus diberi informasi terkini mengenai proses serah terima hingga hasil indentifikasi jenazah. Pemerintah Israel meminta masyarakat untuk menghormati privasi para korban dan keluarganya, dengan menahan diri dari menyebarkan rumor, informasi yang tidak resmi atau tidak berdasar.
Hamas memang tidak melaksanakan upacara apa pun saat memindahkan keempat jenazah sandera ke mobil Palang Merah di wilayah Mesir sekitar pukul 12 malam. Sebelumnya ketika menyerahkan empat jenazah sandera keluarga Shiri Bibas dan Oded Lifshitz di Khan Younis, Gaza (20/2/25) lalu, Hamas mendapat kecaman, karena menggelar parade dan arak-arakan jenazah di depan publik.
Selain itu mereka menempatkan peti jenazah dengan latar belakang spanduk propaganda perang dengan Israel. Akibatnya Israel menangguhkan pembebasan 602 tahanan Palestina. Para tahanan Palestina ini baru dibebaskan, setelah Hamas menyerahkan empat jenazah baru sandera Israel di Mesir.
Sekelompok demonstran Israel berkumpul di sepanjang persimpangan dekat Jalur Gaza untuk memberikan penghormatan kepada para sandera yang terbunuh. Proses penyerahan jenazah empat sandera Israel kali ini menempuh perjalanan cukup panjang, dari Mesir hingga ke Tel Aviv, Israel.
Serah terima empat jenazah ini, menandai selesainya daftar penyerahan sandera Israel yang diculik militan Hamas dan kelompoknya, sesuai kesepakatan tahap satu gencatan senjata sejak Januari 2025 lalu. Sejauh ini sudah 33 sandera (termasuk delapan tewas) sudah diserahkan militan Hamas, sedangkan Israel membebaskan hampir 2000 (termasuk 602 tahanan warga Palestina yang dibebaskan).
Terdapat 57 warga Israel yang masih disandera Hamas, sedangkan Israel diperkirakan juga menahan ribuan warga Palestina di beberapa penjara. Gencatan senjata tahap dua untuk membebaskan sisa sandera atau tawanan di kedua pihak Israel dan Hamas ini, dijadwalkan dimulai pada pekan awal atau sekitar 9 Maret 2025 nanti. (P-Jeffry W)