29.5 C
Jakarta
Monday, June 23, 2025

    ISIS serang gereja Suriah, 22 orang tewas

    Terkait

    PRIORITAS, 23/6/25 (Damaskus): Seorang teroris ISIS melakukan bom bunuh diri di tengah umat yang sedang beribadah hari Minggu di sebuah gereja di Damaskus, Suriah, menyebabkan 22 orang tewas.

    “Setidaknya 22 orang tewas pada hari Minggu dalam serangan bunuh diri di sebuah gereja di Damaskus”, kata pihak berwenang, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Al-Monitor, hari Senin (23/6/25).

    Menurut kantor berita Agence France Presse (AFP), Kementerian Dalam Negeri mengatakan seragan itu dilakukan seorang pelaku bom bunuh diri, yang berafiliasi dengan kelompok teroris Daesh (ISIS).

    “Dia memasuki gereja Saint Elias di wilayah Dwelaa… melepaskan tembakan lalu meledakkan dirinya dengan sabuk peledak”, jelas pajabat setempat.

    Masyarakat internasional mengutuk serangan tersebut, yang pertama kali terjadi di ibu kota Suriah sejak pasukan pimpinan Islam menggulingkan penguasa lama Bashar al-Assad pada bulan Desember.

    Peristiwa ini juga yang pertama di dalam gereja di Suriah, sejak perang saudara di negara itu meletus pada tahun 2011.

    Komunitas internasional telah berulang kali mendesak otoritas baru Suriah, untuk melindungi kaum minoritas.

    Keamanan tetap menjadi salah satu tantangan terbesar negara tersebut.

    Picu kepanikan

    Koresponden AFP melihat petugas tanggap darurat mengangkut orang-orang dari dalam gereja Ortodoks itu, saat pasukan keamanan menutup area tersebut.

    Seorang saksimata, Lawrence Maamari,  yang berada di dalam gereja saat serangan terjadi mengatakan seorang pria telah masuk dan mulai menembak.

    “Orang-orang berusaha menghentikannya sebelum dia meledakkan dirinya sendiri”, tuturnya.

    Saksi lainnya, Ziad Helou, yang berada di toko terdekat, mengatakan dia mendengar suara tembakan kemudian ledakan dan melihat kaca hancur beterbangan.

    “Kami melihat api di gereja dan sisa-sisa bangku kayu terlempar sampai ke pintu masuk,” katanya.

    Ledakan itu memicu kepanikan di gereja, yang dipenuhi jemaat termasuk anak-anak dan orang tua, kata saksi mata. Keluarga masih mencari dengan putus asa orang-orang terkasih yang hilang.

    Serangan Pertama

    Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan,  itu adalah serangan bunuh diri pertama di dalam gereja di Suriah sejak perang meletus pada tahun 2011.

    Gereja-gereja lain telah dirusak atau diserang di Suriah, selama konflik — tetapi tidak ada yang menjadi sasaran secara langsung.

    Patriarkat Ortodoks di Damaskus meminta pihak berwenang Suriah untuk memikul tanggung jawab penuh atas apa yang telah terjadi terkait pelanggaran kesucian gereja.

    Pemerintah juga diharapkan untuk memastikan perlindungan semua warga negara.

    Komunitas Kristen Suriah telah menyusut dari sekitar satu juta sebelum perang menjadi di bawah 300.000 karena gelombang pengungsian dan emigrasi.

    Berbagai kecaman

    Pusat pendidikan Islam Sunni, Al-Azhar di Mesir, mengutuk serangan ke gereja itu, dengan menyebutnya sebagai serangan terang-terangan terhadap hak untuk hidup dan beribadah.

    Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah, Geir Pedersen, menyatakan kemarahan atas kejahatan keji ini dan menyerukan penyelidikan penuh.

    Utusan khusus AS, Tom Barrack,  mengatakan Washington mendukung Suriah saat negara itu berperang melawan mereka yang berusaha menciptakan ketidakstabilan dan ketakutan.

    Turki, yang dekat dengan pemerintah baru, menyatakan keyakinannya warga Suriah akan tetap bersatu dalam perjuangan mereka melawan organisasi teroris, yang berusaha menimbulkan kekacauan di negara tersebut.

    Kementerian luar negeri Prancis menegaskan kembali komitmennya terhadap transisi di Suriah,  yang memungkinkan warga Suriah, apa pun agamanya, untuk hidup dalam damai dan aman.

    Penyelidikan

    Menteri Dalam Negeri Suriah, Anas Khattab, mengatakan tim khusus telah mulai menyelidiki.

    “Tindakan teroris ini tidak akan menghentikan upaya negara Suriah dalam mencapai perdamaian sipil,” kata Khattab menurut sebuah pernyataan.

    Dalam wawancara awal bulan ini, Khattab mengatakan ISIS telah berupaya untuk melakukan serangan terhadap komunitas Kristen dan Syiah,  namun berhasil digagalkan pihak berwenang.

    Kementerian luar negeri Suriah menggambarkan serangan itu sebagai upaya putus asa untuk merusak koeksistensi nasional dan mengganggu stabilitas negara.

    Suriah telah menjadi sasaran berbagai serangan — banyak di antaranya diklaim kelompok jihad termasuk ISIS.

    Sejak pemerintah baru mengambil alih kekuasaan, masyarakat internasional telah mendesak pemerintah untuk melindungi kaum minoritas, terutama setelah kekerasan sektarian dalam beberapa bulan terakhir.

    Kelompok teroris ISIS sempat merebut sejumlah wilayah Suriah dan Irak pada tahun-tahun awal perang saudara dan mendeklarasikan “kekhalifahan” lintas batas pada tahun 2014, namun mereka dikalahkan secara teritorial pada tahun 2019.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini