PRIORITAS, 15/8/25 (Jakarta): Gelombang baru investor asing siap menyerbu industri ritel Indonesia. Mereka datang dari China dan Korea Selatan dengan fokus utama membangun bisnis makanan dan minuman.
Fenomena ini terpantau langsung oleh Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah.
Budihardjo melihat dominasi modal asing di sektor ini semakin jelas dalam beberapa bulan terakhir. Ia menegaskan bahwa investor lebih tertarik pada format gerai makanan siap saji dan minuman premium.
“(Investor asing yang masuk ke) ritel banyak di F&B (makanan dan minuman),” kata Budihardjo di Jakarta, Kamis (14/8/25).
Salah satu contoh yang sudah terealisasi adalah pembukaan gerai teh susu premium asal China, Chagee, di Indonesia. Kehadiran merek ini menjadi pembuka bagi arus merek lain dari Asia Timur yang akan menyusul.
“Kan sudah masuk Chagee. Nanti ada masuk lagi yang es krim. Banyak ya, enggak tahu mereknya macam-macam lah dari China. Restoran yang di PIK itu banyak China tuh. Hot Pot, Szechuan lah apa. Itu memang makanan Korea banyak masuk juga. Korea juga banyak sekarang,” ujarnya.
Menurut Budihardjo, Thailand kini mulai tertinggal dalam hal ekspansi ritel ke Indonesia. Sebaliknya, arus investor dari China dan Korea terus menguat, terlihat dari banyaknya gerai baru yang mereka buka di pusat-pusat perbelanjaan strategis.
“Thailand agak kurang, yang banyak sekarang China, Korea,” tandasnya. (P-Khalied M)
