30.1 C
Jakarta
Saturday, July 26, 2025

    Inggris pimpin pasukan 30 negara ke Ukraina

    Terkait

    PRIORITAS, 18/3/25 (London): Inggris akan memimpin pasukan koalisi dari 30 negara di Eropa dan negara lain sebagai pasukan penjaga perdamaian untuk mendukung Ukraina. Pasukan ini akan berjumlah sekitar 10.000 tentara dengan barbagai peralatan tempur untuk mencegah invasi lanjutan Rusia.

    “Lebih dari 30 negara siap berkontribusi pada pasukan penjaga perdamaian koalisi yang bersedia, untuk mendukung Ukraina”, kata juru bicara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Kyiv Independent, hari Selasa (18/3/25).

    Pembicaraan telah berlangsung di antara sekutu Ukraina untuk membentuk pasukan penjaga perdamaian, guna memantau potensi gencatan senjata di sepanjang garis depan timur Ukraina.

    Starmer mengusulkan agar 10.000 tentara dapat menjadi bagian dari pasukan tersebut pada pertemuan puncak di London pada tanggal 15 Maret.

    “Inggris memperkirakan lebih dari 30 negara akan terlibat dalam koalisi yang bersedia… Akan ada kekuatan yang signifikan dengan jumlah negara yang signifikan,” kata juru bicara tersebut.

    Sejumlah besar negara akan menyediakan pasukan, tanpa menyebutkan berapa banyak tentara dari setiap negara.

    Negara-negara yang terlibat dalam koalisi akan menyediakan peralatan militer dan mendukung pasukan penjaga perdamaian dengan berbagai cara.

    “Kemampuan kontribusinya akan bervariasi, tetapi ini akan menjadi kekuatan yang signifikan, dengan sejumlah besar negara menyediakan pasukan dan kelompok yang lebih besar berkontribusi dengan cara lain,” tambah juru bicara Starmer.

    AS tidak beri jaminan

    Sejauh ini, Amerika Serikat telah mengesampingkan kemungkinan memberikan jaminan keamanan dan mengerahkan pasukannya ke Ukraina untuk menegakkan gencatan senjata.

    Bahkan AS akan berhenti berpartisipasi dalam latihan militer mendatang di Eropa, demikian laporan media Swedia.

    Koalisi pasukan ke Ukraina ini memang bukan di bawah NATO yang dipimpin AS, tetapi gabungan dari negara di Eropa serta luar Eropa.

    Meskipun banyak negara yang menahan diri untuk tidak berkomitmen secara terbuka dalam memberikan dukungan, sejumlah negara termasuk Irlandia, Kanada, dan Australia telah menyatakan akan berpartisipasi dalam kelompok tersebut.

    Negara-negara lain, seperti Polandia dan Finlandia telah menyatakan akan mempertahankan pasukan di wilayah mereka sendiri untuk mencegah agresi Rusia.

    Juru bicara Starmer menyuarakan sejumlah negara masih berharap pasukan penjaga perdamaian nanti bisa mendapat dukungan dari AS.

    “PM telah mengatakan bahwa agar koalisi yang bersedia dan pasukan Inggris dapat dikerahkan, hal itu harus dilakukan dalam konteks perdamaian yang aman dan langgeng dengan dukungan AS yang dibutuhkan. Diskusi tersebut masih berlangsung,” kata juru bicara tersebut.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini