PRIORITAS, 28/1/25 (Jakarta): Indonesia dan India semakin memperkuat kemitraan strategis di bidang ekonomi digital melalui penyelenggaraan 3rd Meeting of Indonesia-India CEO’s Forum yang digelar di New Delhi, India. Forum ini menjadi wadah penting bagi para pemimpin bisnis dari kedua negara untuk membahas peluang kolaborasi dalam pengembangan teknologi digital, inovasi, dan transformasi ekonomi.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk mendorong investasi bersama dalam sektor ekonomi digital, termasuk e-commerce, fintech, dan kecerdasan buatan (AI), yang diharapkan dapat membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di kedua negara.
”Forum ini menjadi ajang bagi para pemimpin bisnis kedua negara untuk membangun aliansi yang lebih kuat di berbagai sektor, terutama teknologi digital, e-commerce, manufaktur, energi bersih, serta kesehatan dan farmasi,” sebut Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) Ismail yang hadir dalam forum tersebut, dalam keterangannya diterima di Jakarta, Selasa (28/1/25).
Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan perdagangan dan meningkatkan konektivitas antara sektor digital Indonesia dan India, sehingga mampu menciptakan ekosistem yang lebih inklusif dan inovatif di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Dengan semangat kemitraan ini, katanya, Indonesia dan India berkomitmen untuk saling mendukung dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di era digital. Menurutnya, kerja sama antara Indonesia dan India merupakan langkah nyata untuk menciptakan ekosistem digital yang berdaya saing tinggi di kancah global.
“Indonesia dan India adalah dua kekuatan ekonomi besar dengan potensi digital yang luar biasa. CEO Forum ini menjadi bukti bahwa kita tidak hanya bersiap menghadapi masa depan digital, tetapi juga menjadi pemain utama yang berpengaruh dan berperan dalam perkembangan teknologi dunia,” ujar Ismail.
Dia juga menekankan pentingnya penguatan kemitraan Indonesia dan India melalui penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Komunikasi dan Digital RI dan Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India.
MoU ini mencakup tiga bidang utama yakni pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi baru, penguatan infrastruktur digital publik seperti sistem identitas digital, serta pengembangan ekosistem digital yang melibatkan perusahaan rintisan (startup), kolaborasi antar bisnis (business-to-business), dan peningkatan keterampilan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi.
“MoU ini adalah komitmen konkret untuk mempercepat integrasi teknologi di kedua negara. Indonesia dan India akan semakin terkoneksi dalam berbagai sektor digital, menciptakan inovasi yang dapat bersaing dengan raksasa teknologi dunia,” tegasnya.
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital RI Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital, Raline Rahmat Shah, yang turut hadir mewakili Indonesia, menambahkan bahwa forum ini menjadi momentum bagi kedua negara untuk mempercepat revolusi digital.
“Kita tidak bisa hanya menjadi konsumen teknologi. Indonesia dan India harus menjadi produsen inovasi. Dengan AI, IoT, dan digitalisasi industri, kita ciptakan solusi yang relevan bagi pasar global dan menjadikan kedua negara sebagai pusat kekuatan digital baru di Asia,” ujarnya dikutip Antara.
Menurutnya, forum ini menjadi bukti bahwa hubungan ekonomi antara Indonesia dan India semakin solid. Dengan semakin eratnya sinergi antara dunia usaha dan pemerintah, diharapkan inovasi digital dapat berkembang lebih cepat dan memberikan dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara. (P-bwl)