29.9 C
Jakarta
Friday, November 8, 2024

    Imbas konflik Iran-Israel, Rupiah anjlok dua persen tembus Rp16.170 per Dolar

    Terkait

    PRIORITAS, 16/4/24 (Jakarta): Pada perdagangan hari ini Selasa (16/4/24) pagi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah atau terdepresiasi dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Dilaporkan, pergerakan negatif rupiah terjadi di tengah mata uang Benua Kuning yang berada di zona merah.

    Pelemahan rupiah terhadap dolar AS setelah liburan Lebaran 2024 karena meningkatnya konflik antara Iran dan Israel, serta ketidakpastian terkait penundaan pemangkasan suku bunga utama Amerika Serikat (AS).

    Data Bloomberg menyatakan, rupiah pukul 10.34 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp16.170 per dolar AS atau melemah 322,0 poin (2,03 persen) dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    “Sentimen terkait penundaan pemangkasan suku bunga AS dan meningkatnya ketegangan geopolitik telah menyebabkan penguatan dolar AS dan pelemahan rupiah,” kata Ariston Tjendra, pengamat pasar uang dikutip ANTARA.

    Konflik Timur Tengah picu kekhawatiran

    Dia menyatakan konflik di Timur Tengah, terutama serangan Iran ke Israel, meningkatkan kekhawatiran pasar akan kemungkinan perang baru, yang dapat mengganggu suplai, meningkatkan inflasi, dan memperlambat ekonomi global.

    Selama libur Lebaran, rilis data inflasi konsumen Maret sangat diantisipasi, karena dapat memberikan petunjuk kemungkinan pemangkasan suku bunga AS oleh Federal Reserve (The Fed).

    Namun, ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga AS dalam waktu dekat telah menurun. Selain itu, rilis data produk domestik bruto (PDB) Tiongkok kuartal pertama juga akan memengaruhi pergerakan pasar, dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 4,8 persen.

    Jika hasilnya di bawah perkiraan, hal tersebut dapat menambah tekanan terhadap aset berisiko, termasuk rupiah, karena perlambatan ekonomi Tiongkok dapat berdampak global. (P-ANT/BS/jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -

    Terkini