29.3 C
Jakarta
Tuesday, August 26, 2025

    Hijrah Nabi Muhammad dan awal kalender Islam

    Terkait

    PRIORITAS, 27/6/25 (Jakarta): Setiap datang bulan Muharram, umat Islam diingatkan pada satu titik balik besar dalam sejarah dakwah. Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah bukan sekadar perpindahan fisik, tapi awal terbentuknya peradaban Islam.

    Di balik momen itu, ada rangkaian peristiwa yang penuh risiko, strategi, dan keyakinan kuat. Hijrah menjadi tonggak perubahan sosial dan politik umat Islam yang bertahan hingga kini.

    Langkah pertama

    Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah, menyimpan makna suci sejak awal penamaannya. Dalam bahasa Arab, kata haram berarti dilarang, mengisyaratkan larangan berbuat kerusakan atau kezaliman.

    Namun, Muharram bukan sekadar nama. Di sinilah awal mula perubahan besar dimulai. Perencanaan hijrah Nabi Muhammad SAW telah berlangsung jauh sebelum langkah kaki benar-benar menapaki jalan ke Madinah.

    Rencana hijrah mulai disusun sejak kelompok Muslim baru di Madinah menunjukkan kesetiaan mereka. Dakwah yang ditolak di Mekkah justru diterima terbuka oleh suku Khazraj dan Aus di luar kota.

    Penuh tantangan

    Setelah bertahun-tahun berdakwah di Mekkah, Nabi Muhammad SAW menghadapi penolakan keras. Ancaman, intimidasi, dan kekerasan menyasar para pengikutnya dari berbagai suku.

    Setiap musim haji, Nabi Muhammad mendekati rombongan luar Mekkah untuk memperkenalkan Islam. Usaha ini membuahkan hasil saat sekelompok warga Yatsrib—nama lama Madinah—menerima ajarannya.

    Sebelas bulan kemudian, 12 orang Anshar datang menyatakan keislaman mereka. Mereka siap melindungi Nabi dan membuka jalan bagi lahirnya masyarakat Islam yang baru.

    Namun, kabar ini sampai ke telinga kaum Quraisy. Mereka segera berkumpul di Dar al-Nadwa, menyusun siasat. Satu rencana berbahaya pun disepakati: membunuh Nabi Muhammad SAW sebelum beliau sempat meninggalkan kota.

    Strategi malam penyelamatan

    Pada malam keberangkatan hijrah, para pemuda Quraisy mengepung rumah Nabi Muhammad. Namun, strategi matang telah disiapkan. Ali bin Abi Thalib berbaring di tempat tidur Nabi untuk mengecoh musuh.

    Sementara itu, Nabi Muhammad SAW bersama Abu Bakar menyelinap keluar dan bersembunyi di Gua Tsur. Selama tiga hari, mereka bertahan di sana sebelum melanjutkan perjalanan menuju Madinah.

    Hijrah akhirnya terlaksana dengan selamat. Masyarakat Muslim pun mulai terbentuk dengan lebih terorganisasi. Tanggal keberangkatan itu tercatat pada 2 Rabiul Awal atau 20 Juli 622 M.

    Dimulai dari Muharram

    Meski hijrah terjadi di Rabiul Awal, Umar bin Khattab menetapkan Muharram sebagai bulan pertama kalender Islam. Keputusan itu didasarkan pada waktu perencanaan hijrah yang dimulai pada bulan Muharram.

    Sebagai khalifah kedua, Umar ingin sistem penanggalan Islam yang seragam. Ia menetapkan peristiwa hijrah sebagai patokan tahun 1 Hijriah, sebagai simbol permulaan perjuangan bersama.

    Sejak itu, kalender Islam resmi dimulai—berdasarkan bulan qamariyah dan dihitung mundur dari hijrah. Muharram pun menjadi lambang awal perjalanan umat yang penuh pengorbanan, persatuan, dan harapan. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini