PRIORITAS, 7/8/24 (Jakarta): Pada kuartal II-2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tumbuh cukup positif.
Ini didorong oleh pertumbuhan yang signifikan pada beberapa provinsi di Indonesia secara tahunan (year on year/yoy).
Seperti diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS), data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 mencapai 5,05 persen secara tahunan. Angka ini memang lebih rendah jika dibandingkan kuartal I-2024, sebesar 5,11 persen.
Artinya, ekonomi Indonesia tumbuh 5,11 (yoy) pada kuartal I-2024 dan terkontraksi 0,83 persen (qtq).
Faktor yangvmenjadikan pertumbuhan lebih rendah, salah satunya dipicu oleh melemahnya konsumsi masyarakat. Konsumsi hanya tumbuh 4,93 persen (yoy) pada kuartal II-2024, jauh lebih rendah dibandingkan 5,22 persen (yoy) setahun lalu atau pada kuartal II-2023.
Maluku dan Papua tertinggi
Secara lebih rinci, wilayah atau pulau dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi ialah Maluku dan Papua yakni sebesar 8,45 persen yoy. Pertumbuhan di wilayah ini didominasi oleh industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, serta administrasi pemerintahan.
Namun secara kontribusi terhadap pertumbuhan, Pulau Jawa merupakan wilayah yang paling tinggi yakni sebesar 57,04 persen dengan pertumbuhan 4,92 persen yoy.
Selanjutnya, berdasarkan 34 provinsi yang ada, terdapat delapan provinsi tumbuh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan PDB nasional.
Yakni provinsi Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Bali, dan Sulawesi Utara.
Diketahui, Indonesia bagian timur terlihat tumbuh cukup signifikan khususnya Papua barat yang mampu tumbuh 21,11 persen yoy atau tertinggi dibandingkan provinsi lainnya.
Disebutkan, pertumbuhan ini jauh di atas angka nasional yakni 5,05 persen dan di atas provinsi lainnya termasuk Jakarta yang hanya tumbuh 4,9 persen.
Dengan begitu, pertumbuhan Papua Barat empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan Jakarta.
Sementara itu, Maluku Utara dan Sulawesi Tengah tumbuh tinggi berkat adanya hilirisasi nikel di kawasan tersebut. Maluku Utara bahkan sudah tumbuh double digit selama 15 kuartal terakhir.
Didorong aktivitas ekonomi
Dikatakan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, Moh Edy Mahmud, pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua didorong oleh aktivitas ekonomi di Papua Barat.
“Dengan sumber pertumbuhan utama pengolahan pertambangan dan penggalian serta administrasi pemerintahan,” kata Edy dalam konferensi pers BPS, dikutip Selasa (6/8/24) kemarin.
Selain pertambangan dan penggalian, Papua Barat kini tengah menjadi wilayah pengembangan lumbung pangan untuk Papua. PT Pupuk Indonesia dan PT PKT tengah membangun proyek kawasan industri pupuk di Papua Barat.
Kementerian Pertanian juga menetapkan Papua Barat sebagai lokasi percontohan hilirisasi kelapa sawit. Di wilayah ini, ada 100 ribu hingga 200 ribu hektar lahan yang disiapkan untuk hilirisasi kelapa sawit. Kemudian, Maluku Utara juga tercatat sebagai sentra hilirisasi nikel. Tidak heran, Maluku dan Papua mencetak pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. (P-CNBCi/jr) — foto ilustrasi istimewa
