PRIORITAS, 16/10/25 (Jakarta): Ancaman dikeluarkan oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, akan melanjutkan pertempuran jika Hamas tidak menghormati ketentuan gencatan senjata untuk menghentikan perang di Gaza.
Penegasan itu muncul usai Hamas menyerahkan jenazah dua sandera lainnya yang telah meninggal dan mengatakan bahwa mereka tidak akan dapat mengambil jenazah lagi dari reruntuhan Gaza tanpa peralatan khusus.
Kedua jenazah tersebut diserahkan pada Rabu malam, sebelumnya Hamas telah mengembalikan tujuh jenazah dari 28 sandera yang diketahui telah meninggal, beserta jenazah kedelapan yang menurut Israel bukan jenazah mantan sandera.
“Jika Hamas menolak mematuhi perjanjian tersebut, Israel, berkoordinasi dengan Amerika Serikat, akan melanjutkan pertempuran dan bertindak untuk mencapai kekalahan total Hamas, mengubah realitas di Gaza, dan mencapai semua tujuan perang,” kata Katz, dilansir AFP, Kamis (16/10/25) sebagaimana dikutip dari detik.com.
Peralatan khusus
Pihak Hamas mengatakan kedua jenazah yang dikembalikan akan menjadi yang terakhir untuk saat ini. Sebab Hamas menyebut proses evakuasi jenazah dari reruntuhan membutuhkan peralatan khusus.
“Perlawanan telah memenuhi komitmennya terhadap perjanjian tersebut dengan menyerahkan semua tahanan Israel yang masih hidup yang berada dalam tahanannya, serta jenazah yang dapat diaksesnya,” ungkap Brigade Ezzedine Al-Qassam dalam sebuah pernyataan di media sosial.
“Mengenai jenazah yang tersisa, dibutuhkan upaya ekstensif dan peralatan khusus untuk pengambilan dan ekstraksinya. Kami mengerahkan upaya besar untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya.
Hanya saja para penasihat senior AS mengatakan, setelah ancaman Israel untuk melanjutkan pertempuran, bahwa Hamas masih berniat untuk memenuhi janjinya.
“Kami terus mendengar dari mereka bahwa mereka berniat untuk menghormati kesepakatan tersebut. Mereka ingin melihat kesepakatan tersebut tuntas dalam hal itu,” kata seorang penasihat.
Namun, penundaan pengembalian jenazah yang tersisa kemungkinan akan menambah tekanan domestik terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengaitkan bantuan kemanusiaan dengan nasib jenazah tersebut.
Sementara Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, telah mengancam akan menghentikan pasokan bantuan ke Gaza jika Hamas gagal mengembalikan jenazah tentara yang masih ditahan di wilayah Palestina tersebut. (P-*r/am)
No Comments