26.7 C
Jakarta
Tuesday, June 3, 2025

    Gunakan visa nonhaji, WNI nekad masuk Makkah lewat gurun, satu tewas dua dipulangkan

    Terkait

    PRIORITAS, 1/6/25 (Jeddah): Tiga warga negara Indonesia (WNI) ditemukan aparat keamanan Arab Saudi dalam kondisi mengenaskan di wilayah gurun Jumum, Makkah, pada Selasa (27/5/25). Demikian informasi yang diterima Beritaprioritas, Minggu (1/6/25) pagi tadi.

    Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah membenarkan laporan itu. Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron B Ambary, mengungkapkan, satu dari tiga WNI yang ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.

    “Satu WNI atas nama SM ditemukan telah meninggal dunia, sementara dua WNI lainnya atas nama J dan S, berhasil diselamatkan,” ujar Konsul Jenderal RI di Jeddah Yusron B. Ambary, dikutip Beritaprioritas dari Kantor Berita Antara, Minggu (1/6/25).

    Terjaring razia gunakan visa nonhaji

    Berdasarkan penelusuran KJRI, ketiganya sebelumnya terjaring razia karena menggunakan visa nonhaji dan langsung diusir dari Makkah ke Kota Jeddah.

    Namun, mereka kembali berupaya memasuki Makkah lewat jalur tidak resmi. Dalam keterangannya, Yusron menjelaskan, SM, J, dan S menggunakan jasa taksi gelap untuk melintasi gurun menuju Makkah.

    “Dalam upayanya mencoba masuk kota Makkah secara ilegal tersebut, ketiga WNI tiba-tiba dipaksa untuk turun di tengah gurun oleh supir taksi karena takut tertangkap patroli aparat keamanan Arab Saudi,” ucap Konjen Yusron.

    Patroli drone

    Sementara itu, patroli drone milik aparat keamanan Arab Saudi berhasil menemukan posisi ketiga WNI tersebut.

    SM sudah tidak bernyawa saat ditemukan di tengah suhu ekstrem gurun. Sesudah evakuasi dilakukan, dua WNI yang selamat langsung dibawa ke rumah sakit setempat.

    “Sementara itu, J dan S dibawa aparat keamanan ke rumah sakit dan setelah menjalani perawatan kembali diusir ke Kota Jeddah,” jelas Yusron.

    Kini, jenazah SM masih berada di rumah sakit Makkah dan tengah menjalani proses visum. Pihak KJRI memastikan pemakaman akan dilakukan setelah proses forensik rampung.

    Seiring dengan proses tersebut, KJRI Jeddah terus berkoordinasi dengan otoritas Saudi dan keluarga almarhum SM di Madura. Semua prosedur penanganan jenazah dilakukan sesuai hukum setempat dan permintaan keluarga.

    Di sisi lain, KJRI kembali mengingatkan WNI agar tidak terlibat dalam haji nonprosedural yang berisiko tinggi. Jalur ilegal hanya akan membahayakan diri sendiri dan melanggar hukum negara tujuan.

    “Marilah kita bijak dalam menyikapi perintah Allah untuk berhaji, jangan sampai uang hilang haji melayang,” tutur Yusron. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini