Seorang staf kedai membuat kopi di sebuah kedai kopi di Guiyang, Provinsi Guizhou, China barat daya. (Antara/Xinhua) PRIORITAS, 6/7/25 (Guiyang, China): Dikenal sebagai pusat kopi dan dijuluki “Kota Kopi”, Guiyang ternyata tidak memiliki perkebunan kopi. Lebih dari 3.000 kedai kopi ada di ibukota Provinsi Guizhou, bagian barat daya China. Lebih fantastis lagi, kota ini juga telah menghasilkan lebih dari 10 juara dunia dan nasional dalam penyangraian kopi.
Diketahui, berkat budaya kopinya yang semarak, Guiyang tidak hanya menarik minat para pencinta kopi, tetapi, juga meningkatkan lapangan kerja bagi kaum muda dan menggerakkan ekonomi lokal.
Sejumlah orang menikmati kopi di sebuah kedai kopi di Guiyang, (Antara/Xinhua)
Dalam tulisan yang dilansir dari Antara pada Minggu (6/7/25) mengutip media China Xinhua, tidak dijelaskan dari mana asal kopi yang ada di Guiyang. Namun berdasarkan penelusuran Beritaprioritas dari berbagai sumber, diperoleh informasi yang meski tak begitu lengkap namun bisa memberikan gambaran.
Pusat penyangraian dan penyeduhan
Kopi di Guiyang, yang dikenal sebagai pusat kopi meskipun tidak memiliki perkebunan kopi, berasal dari berbagai tempat, terutama dari perkebunan kopi di provinsi lain di China. Mungkin juga dari impor.
Guiyang sendiri tidak dikenal sebagai produsen kopi, melainkan sebagai pusat kegiatan penyangraian dan penyeduhan kopi, serta budaya kopi yang berkembang pesat.
Meskipun tidak menanam kopi sendiri, fakta bahwa Guiyang memiliki lebih dari 3.000 kedai kopi dan telah menghasilkan banyak juara dunia dan nasional dalam kompetisi penyangraian kopi, seperti mengesahkan julukan “Kota Kopi” bagi kota tersebut.
Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa Guiyang memiliki keahlian dalam mengolah dan menyajikan kopi, meskipun sumber bahan bakunya berasal dari tempat lain. (P-Rebecca WT)
Related posts
Terdaftar di Dewan Pers
Trending Minggu Ini
No Comments