PRIORITAS, 10/4/25 (Manado): Dari informasi yang diterima Beritaprioritas.com, Kamis (10/4/25) menyebutkan, saat mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Sulut dan Gorontalo (BSG), Rabu (09/04/25), Gubernur Provinsi Gorontalo Gusnar Ismail berencana menambah penyertaan modal sebesar Rp5 miliar pada tahun 2025 ini.
Dengan adanya penambahan penyertaan modal tersebut Gubernur Gusnar Ismail berharap dapat membantu BSG menjadi bank yang maju dan terdepan sekaligus menempatkan provinsi Gorontalo masuk dalam daftar empat besar dalam urutan kepemilikan saham di Torang Pe Bank ini.
“Kami ingin BSG terus tumbuh dan berkembang. Pemprov juga selalu memberikan dukungan modal di mana tahun ini kita tambah Rp5 miliar, kita berada di urutan empat pemilik saham terbesar dengan deviden 12 persen,” ungkap Gubernur Gusnar di Manado, (9/4/25).
Sebagaimana data yang ada, Pemprov Gorontalo hingga tahun 2024 tercatat memiliki 779.785 lembar saham di BSG dengan nilai mencapai Rp77.9 miliar lebih. Angka tersebut setara dengan 5,88 persen total saham BSG.
Patuhi aturan
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Yulius Silvanus Komaling (YSK) yang memimpin pelaksanaan RUPS BSG menegaskan, Pemerintah Daerah (Pemda) senantiasa mematuhi aturan yang ada.
“Pemda agar mematuhi peraturan menteri keuangan (Permenkeu) tentang pengelolaan keuangan daerah, rekening kas umum daerah (RKUD) disimpan di BSG selaku bank pembangunan daerah,” kata Gubernur YSK.
Lebih lanjut dikatakan Gubernur YSK, dirinya siap menjadi “marketing” bagi BSG, dengan harapan bank ini dapat terus berkontribusi untuk keberlanjutan pertumbuhan perbankan di daerah.
Dipihak lain Gubernur YSK juga optimis, dimana laba BSG tahun 2025 akan bisa melampaui target yang telah ditetapkan sebesar Rp400 miliar.
Pada pelaksanaan RUPS BSG kali ini, juga sekaligus menetapkan sejumlah poin penting diantaranya Pemaparan Kinerja BSG Tahun 2024 dan Rencana Bisnis Bank untuk tahun 2025 yang dipaparkan oleh Direktur Utama Revino Pepah.
Selanjutnya penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2024, penetapan dana kegiatan tanggung jawab sosial dan keuangan berkelanjutan 2025, pemberian wewenang kepada dewan komisaris untuk menunjuk kantor akuntan publik, pengesahan dana setoran modal tahun 2024-2025, tindaklanjut implementasi KUB PT Mega Corpora sebagai ultimate stakeholder selain Pemprov Sulut, BSG tergabung dalam KUB PT Mega Corpora hanya sampai pemenuhan modal inti sebesar Rp3 triliun telah dicapai, apabila sudah tercapai BSG terlepas dari KUB.
Pada kesempatan ini para pemegang saham menyepakati akan memenuhi kebutuhan modal senilai Rp3 triliun paling lambat hingga 8 tahun ke depan. (P-*/Armin M)