PRIORITAS, 14/10/25 (Antananarivo): Aksi demonstrasi (protes) massal generasi-Z (gen-Z) kembali menggulingkan pemerintah. Jika sebelumnya Perdana Menteri Nepal ditumbangkan, kali ini gen-Z berhasil merobohkan pemerintah Madagaskar dan presidennya melarikan diri.
Republik Madagaskar, negara di Afrika bagian timur memang sudah sudah selama hampir sebulan dilanda unjurasa kaum muda, yang merasa negaranya tidak ada perkembangan.
Rakyat Madagaskar semakin miskin dan susah, sementara para pejabat pemerintah hidup mewah dengan korupsi semakin merajalela.
Itulah sebabnya para gen-Z menuntut Presiden Andry Rajoelina mundur. Mereka menginginkan pemerintah baru, yang benar-benar ingin mensejahterahkan masyarakat.
“Dalam 16 tahun presiden dan pemerintahannya tidak berbuat apa-apa kecuali memperkaya diri sendiri sementara rakyat tetap miskin,” kata pekerja hotel Adrianarivony Fanomegantsoa (22 tahun) kepada Reuters, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari media lokal BNONews, hari Selasa (14/10/25).
Harga barang dan kebutuhan pokok di pasar Madagaskar melambung tinggi, sehingga rakyat semakin sulit memenuhi bahan pangan sehari-hari.
Fanomegantsoa mengatakan ikut bergabung dalam protes tersebut, karena gajinya sebesar 300.000 Ariary per bulan hampir tidak cukup untuk membeli makanan.
Meski sudah ada desakan, presiden Andry Rajoelina tetap tidak mau mundur. Rajoelina malah mengatakan dirinya telah berhasil menggagalkan upaya perebutan kekuasaannya.
Ia bahkan memerintahkan pasukan keamanan untuk membubarkan gelombang aksi unjukrasa pemuda yang pecah sejak 25 September 2025 itu.
Akibatnya setidaknya 22 orang tewas dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan, yang disuruh presiden Andry Rajoelina.
Upaya pembunuhan
Puncaknya pecah, pada 11 Oktober 2025, ketika para gen-Z dalam gelombang besar akhirnya mendapat dukungan militer untuk melakukan aksi unjukrasa menuju istana Kepresidenan.
Protes yang dipimpin pemuda telah menyebabkan sebagian militer berbalik melawan pemerintah.
Mendapat informasi tersebut, Presiden Andry Rajoelina, akhirnya langsung melarikan diri ke bandara dan terbang ke suatu negara dengan pesawat militer Perancis.
Presiden Madagaskar Andry Rajoelina melarikan diri ke negara lain akibat demo gen z dan tentara.(bnonews)
Presiden Madagaskar Andry Rajoelina mengatakan dia berlindung di “tempat aman” setelah apa yang dia gambarkan sebagai upaya pembunuhan terhadap dirinya.
Menurut dia, dalam protes selama berminggu-minggu yang menuntut pengunduran dirinya, ada dugaan upaya kudeta ‘berdarah’.
“Sekelompok personel militer dan politisi berencana membunuh saya,” kata Rajoelina dalam siaran langsung di media sosial Facebook.
Presiden berusia 51 tahun itu tidak mengungkapkan lokasinya, meskipun ada dugaan yang belum dikonfirmasi menunjukkan ia telah melarikan diri ke Perancis.
Baku tembak hebat dilaporkan terjadi selama akhir pekan di ibu kota, Antananarivo, ketika tentara dan kelompok bersenjata bentrok dalam apa yang digambarkan sebagai upaya kudeta.
Video yang dibagikan daring (online) menunjukkan kerumunan orang bersorak dan meneriakkan dukungan kepada tentara yang terlibat dalam kerusuhan.
Korupsi dan otoriter
Media lokal melaporkan upaya kudeta tersebut menyusul protes yang dipimpin pemuda menuntut pengunduran diri Rajoelina atas korupsi.
Selain itu pendemo marah karena meningkatnya biaya hidup. Para kritikus menyebut pemerintahan Presiden Andry Rajoelina otoriter.
Demonstrasi, yang sebagian besar didorong aktivis Generasi Z, telah berlangsung selama lebih dari tiga pekan meskipun ada peringatan dari pasukan keamanan presiden.
Rajoelina, sendiri pertama kali merebut kekuasaan melalui kudeta tahun 2009, sebelum kembali menjabat sebagai presiden pada tahun 2019.
Ia menghadapi ketidakpuasan masyarakat yang semakin meningkat, di tengah inflasi dan kesulitan ekonomi.
Uni Afrika dan pemerintah Afrika Selatan telah mendesak agar semua pihak tetap tenang dan mengimbau untuk menghormati tatanan konstitusional.
Presiden ketakutan
Sumber-sumber menyebutkan Presiden Madagaskar ketakutan, karena unit militer elit CAPSAT telah bergabung dengan demonstran gen-Z untuk menentang pemerintah. Padahal unit elit militer itu, yang membantunya merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2009 lalu.
Pemimpin oposisi di parlemen, Siteny Randrianasoloniaiko, mengatakan Presiden Andry Rajoelina melalrikan diri pada hari Minggu.
“Kami menghubungi staf [presiden] dan mereka mengonfirmasi dia telah meninggalkan negara ini,” kata Randrianasoloniaiko, seraya menambahkan keberadaan Rajoelina tidak diketahui.
Stasiun radio Perancis RFI mengatakan dia telah mencapai kesepakatan dengan Presiden Perancis, Emmanuel Macron.
Macron berbicara di Mesir setelah pertemuan puncak mengenai gencatan senjata Gaza dan kesepakatan penyanderaan.
Ia mengatakan tidak dapat segera mengonfirmasi laporan, yang menyebutkan Perancis telah membantu Rajoelina melarikan diri dari negara itu.
Ia menambahkan tatanan konstitusional harus dilestarikan di Madagaskar dan meskipun Perancis memahami keluhan para pemuda di negara itu, keluhan tersebut tidak boleh dieksploitasi faksi militer.
Sumber militer mengatakan pesawat Casa Angkatan Darat Prancis mendarat di bandara Sainte Marie Madagaskar pada hari Minggu.
“Lima menit kemudian sebuah helikopter tiba dan memindahkan penumpangnya ke Casa,” kata sumber itu, seraya menambahkan penumpang tersebut adalah Rajoelina.
Masalah air dan listrik
Penyebab awal demonstrasi meletus di negara itu, adalah akibat masalah kekurangan air dan listrik.
Tetapi dengan cepat meningkat menjadi pemberontakan, karena keluhan yang lebih luas, termasuk korupsi, pemerintahan yang buruk, dan kurangnya layanan dasar bagi masyarakat umum.
Kemarahan tersebut mencerminkan protes baru-baru ini terhadap elite penguasa di tempat lain, termasuk di Nepal, di mana perdana menteri dipaksa mengundurkan diri bulan lalu dan di Maroko.
Tentara elit Madagaskar, CAPSAT, bergabung dengan para pengunjuk rasa gen-z selama akhir pekan dan mengawal ribuan orang di alun-alun utama ibu kota Antananarivo.
Pimpinan CAPSAT kemudian mengatakan mengambil alih kendali militer dan menunjuk panglima militer baru. (P-Jeffry W)
No Comments