PRIORITAS, 1/10/25 (Kota Cebu): Sebanyak 53 orang dinyatakan tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka, setelah tertimpa bangunan yang roboh akibat gempa 6,9 skala richter menghantam propinsi Cebu.
Jumlah korban tewas meningkat drastis, karena umumnya masyarakat sudah tidur atau sedang berada di dalam rumah ketika terjadi gempa dahsyat Selasa malam sekitar pukul 21.00.
“Provinsi Cebu telah ditetapkan dalam keadaan darurat bencana, menyusul gempa besar yang melanda wilayah utara Cebu Selasa malam dan mengakibatkan banyak orang meninggal dan terluka”, kata media resmi pemerintah, Philippine News Agency, seperti dikutip Beritaprioritas.com, hari Rabu (1/10/25).
Pusat Operasi Gabungan mengonfirmasi 53 orang tewas akibat tertimpa bangunan yang runtuh.
Dari jumlah ini, 25 kematian tercatat di Kota Bogo, sementara korban tambahan dilaporkan di kota terdekat San Remigio.
Menurut pihak berwenang, episentrum gempa bumi tercatat 12 mil timur laut Bogo pada kedalaman dangkal 3 mil.
Banyak infrastruktur jalan rusak terbelah dan bergelombang akibat kuatnya hantaman gempa.
Di beberapa tempat terlihat intrusi air laut mulai masuk ke jalan raya yang terbelah atau mengalami retakan besar.
Jalan terbelah dan tergenang air laut di Kota Bogo, Cebu, setelah gempa berkekuatan 6,9 skala Richter yang melanda Selasa (30 September 2025) malam.(pna)
Darurat bencana
Gubernur Cebu, Pamela Baricuatro, mengeluarkan Perintah Eksekutif No. 57 yang menyatakan seluruh provinsi dalam keadaan bencana, yang kemudian dikonfirmasi Dewan Provinsi.
Pemerintah kota Bogo di Cebu juga mengeluarkan resolusi yang menempatkan kota tersebut dalam keadaan bencana, karena banyaknya kematian, kerusakan luas pada infrastruktur publik dan properti pribadi, serta terganggunya layanan dasar.
“Penilaian cepat awal dari kantor dan lembaga garis depan menunjukkan kerusakan yang tak terbayangkan, banyaknya korban jiwa, warga yang mengungsi, dan terganggunya layanan penting,” demikian bunyi resolusi Bogo City.
Kota Bogo merupakan salah satu kota yang paling parah dilanda gempa berkekuatan 6,9 skala Richter, yang terjadi Selasa malam pukul 9.00.
Gubernur Baricuatro mengatakan lonjakan pasien memaksa staf medis untuk merawat beberapa korban di luar rumah sakit.
Pasien dari Rumah Sakit Provinsi Cebu – Bogo Fulipina menerima pertolongan dari tim tanggap darurat usai gempa 6,9 Skala Richter (pna)
Bantuan propinsi lain
Untuk menambah tenaga kesehatan setempat, tim trauma dari Pusat Medis Vicente Sotto Memorial, Kantor Kesehatan Provinsi, dan Yayasan Unit Penyelamatan Darurat, dikerahkan ke daerah-daerah yang paling parah terkena dampak.
Menurut pernyataan resmi pemerintah, provinsi tetangga Bohol juga mengirimkan staf medisnya untuk mendukung operasi di Cebu.
Gubernur Cotabato Selatan telah mengonfirmasi kepada Gubernur Pamela S. Baricuatro, barang-barang bantuan, perlengkapan kebersihan, dan tim medis, sudah dalam perjalanan dari Kota General Santos ke Cebu.
Provinsi Cebu terus berkoordinasi dengan provinsi dan instansi mitra, untuk memastikan bantuan dan dukungan medis tepat waktu bagi masyarakat Bogo dan wilayah terdampak lainnya.
Dewan bencana lokal diperintahkan untuk memeriksa infrastruktur utama di Visayas Barat untuk memastikan aman dan tidak ada ancaman baru bagi warga.
Kegiatan belajar mengajar para siswa dan guru dihentikan di beberapa daerah di wilayah 8 setelah gempa bumi Cebu.(P-Jeffry W)
No Comments