PRIORITAS, 28/7/24 (Jakarta): Pada 30 Agustus 2024, Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan menerima penghargaan Agricola Medal.
Penghargaan Agricola Medal ini datang dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) atau The FAO Agricola Medal.
Alasan FAO memberikan penghargaan tersebut kepada Presiden RI, karena keberhasilannya dalam memerangi kelaparan (hunger) dan kemiskinan (proverty) melalui berbagai program bantuan pangan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA), Arief Prasetyo Adi menyampaikan itu saat Festival Pangan Nusantara yang diawali NFA Fun Run 5K di Plaza Timur Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu (28/07/24). Kegiatan itu digelar dalam rangka memperingati HUT ke-3 Bapanas yang diperingati tiap 29 Juli.
Selanjutnya, Mentan Amran mengatakan, penghargaan FAO kepada Presiden Jokowi tersebut berkat ada kerja sama erat antara Bapanas, Perum Bulog, dan seluruh kementerian/lembaga (K/L) terkait pangan. “Indonesia, Bapak Presiden Jokowi, akan mendapat penghargaan dari FAO, insyaallah pada 30 Agustus 2024. Itu berkat kerja sama Bapanas, Bulog, dan semua pihak-pihak terkait yang luar biasa,” ungkap Mentan.
Diberikan kepada pimpinan negara
Sementara itu, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menambahkan, terdapat surat Dirjen FAO dari Roma yang menyampaikan, pada 30 Agustus 2024, tim dari FAO akan datang ke Indonesia untuk memberikan penghargaan The FAO Agricola Medal. Agricola Medal merupakan pemberian penghargaaan kepada pimpinan negara dalam hal ini presiden.
Dikatakan, penghargaan serupa di antaranya pernah diberikan kepada Presiden Prancis (Jacques Chirac), Presiden China, dan Presiden Irlandia. “Dan ini (tahun ini) diberikan kepada Presiden Jokowi, penghargaan FAO yang terakhir diberikan 39 tahun lalu pada 1985 kepada Presiden Soeharto. Kita berbangga dengan Agricola Medal yang akan diberikan kepada Bapak Presiden ini yang tentunya bersama seluruh jajaran telah memerangi hunger dan proverty,” ungkap Arief seperti dipantau Investor Daily dari tayangan kanal media sosial Bapanas pada hari yang sama.
Pemerintah Indonesia di antaranya melalui Bapanas memiliki sejumlah instrumen bantuan pangan (food aid) untuk memerangi kelaparan dan kemiskinan. “Negara kita saat ini, Bapanas punya food aid berupa bantuan pangan (beras) dan punya bantuan untuk penanganan risiko stunting,” tutur Arief.
Indonesia saat ini juga mempunyai ketahanan pangan yang juga naik dan bisa mengurangi food loss and food waste (FLFW).
“Saat ini juga kita sedang mengampanyekan penurunan FLFW juga menurunkan angka stunting, dari semula 24% ke 21%, ke 19%, ke 14%, dan nanti ke satu digit,” tutur Arief.
Artinya, lanjut Arief Prasetyo Adi, Indonesia telah memiliki dan melakukan banyak upaya (effort), termasuk oleh Bapanas, dalam memerangi kelaparan dan kemiskinan sehingga penghargaan FAO merupakan sesuatu yang membanggakan semua pihak. (P/INV/jr) — foto ilustrasi istimewa