27.8 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

    Enam puluh persen populasi dunia termasuk Indonesia sudah daftar kebagian vaksin COVAX dari WHO, Amerika dan Tiongkok tolak

    Terkait

    Jenewa, 24/9/20 (SOLUSSInews.com): Ada khabar menggembirakan, Indonesia juga sudah dapat jaminan WHO untuk memperoleh jatah vaksin COVAX. Ini merupakan upaya luar biasa dari Pemerintah RI untuk mendapatkan vaksin dari beberapa sumber demi kepentingan rakyat, di samping yang diproduksi di Bandung dan Surabaya.

    Ya dilaporkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (22/9/20) lalu, mengumumkan, 156 negara dan wilayah yang mewakili 64 persen populasi dunia telah bergabung dengan inisiatif COVAX. Negara-negara itu akan membeli dan mendistribusikan vaksin Covid-19 di wilayah masing-masing.

    WHO juga mengungkapkan mekanisme untuk mengalokasikan vaksin saat tersedia yang bertujuan mengakhiri fase akut pandemi pada tahun 2021. Meskipun demikian, dua negara besar yakni Amerika Serikat (AS) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) tidak mendaftar COVAX.

    Fasilitas Akses Global Vaksin Covid-19 (COVAX) dipimpin oleh WHO, Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) dan Gavi, serta Aliansi Vaksin bertujuan untuk memberikan sekitar dua miliar dosis vaksin di seluruh dunia pada akhir tahun 2021.

    “COVAX sekarang dalam bisnis: pemerintah dari setiap benua telah memilih untuk bekerja sama, tidak hanya untuk mengamankan vaksin bagi populasi mereka sendiri, tetapi juga untuk membantu memastikan bahwa vaksin tersedia bagi yang paling rentan di mana pun,” kata CEO Gavi, Dr Seth Berkley.

    Menyatukan

    Sejumlah 64 negara kaya telah bergabung dengan fasilitas COVAX yang bertujuan untuk menyatukan pemerintah dan produsen. COVAX memastikan vaksin Covid-19 pada akhirnya menjangkau orang-orang yang paling membutuhkan di mana pun mereka berada di dunia.

    “Dengan komitmen yang kami umumkan hari ini untuk Fasilitas COVAX, serta kemitraan bersejarah yang kami jalin dengan industri, kami sekarang memiliki peluang yang jauh lebih baik untuk mengakhiri fase akut pandemi ini setelah vaksin yang aman dan efektif tersedia,” tambahnya.

    Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, fasilitas COVAX akan membantu untuk mengendalikan pandemi, menyelamatkan nyawa, mempercepat pemulihan ekonomi. COVAX memastikan bahwa perlombaan untuk mendapatkan vaksin adalah kolaborasi, bukan kontes.

    “Ini bukan amal, ini demi kepentingan terbaik setiap negara. Kita tenggelam atau berenang bersama,” ujar Tedros Adhanom Ghebreyesus.

    Indonesia 

    Sementara itu, Indonesia telah mendapatkan jaminan akan mendapatkan akses vaksin Covid-19 sebanyak 20 perse  dari total populasi lewat kerja sama dengan Gavi COVAX Facility. Indonesia juga akan memperoleh keringanan finansial untuk harga vaksin dengan mekanisme pendanaan Official Development Assistance atau pendanaan bersama (cofinancing).

    “Indonesia telah masuk dalam kategori Advance Market Commitment (AMC) dari Gavi COVAX Facility, yang berarti Indonesia akan memperoleh akses vaksin sebesar 20 persen dari populasi kita,” kata Menlu RI, Retno Marsudi, dalam paparan pers secara virtual di Jakarta, Kamis (17/9/20) lalu.

    Retno Marsudi.

    Retno Marsudi. (Foto: Antara)

    Aliansi vaksin GAVI, Coalition for Epidemic Preparedness (CEPI), serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merupakan tiga institusi utama pelopor COVAX Facility yang dibentuk untuk memastikan akses adil dan merata atas vaksin Covid-19. GAVI dan WHO berbasis di Jenewa, Swiss, sedangkan CEPI bermarkas di Oslo, Norwegia.

    Disebut Retno, vaksin melalui jalur kerja sama multilateral tersebut baru akan tersedia pada 2021.

    Retno Marsudi menambahkan, kerja sama vaksin secara multilateral juga sedang dijalankan dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI). Perusahaan Indonesia, Bio Farma, telah menjalani due dilligence (uji kelayakan) dengan CEPI mulai 15 September. Demikian seperti diberitakan Suara Pembaruan. (S-SP/BS/jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -

    Terkini